Ilmu Pengetahuan Teknologi
dan Kemiskinan
§ Ilmu Pengetahuan
-
Pengertian
ilmu pengetahuan
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha
sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari
berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar
dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari
keterbatasannya.
Definisi menurut para ahli :
1. C, Verhaak
Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah- langkah pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis.
Pengetahuan yang diatur secara sistematis dan langkah- langkah pencapaiannya dipertanggung-jawabkan secara teoritis.
2. J. Haberer 1972
Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
Suatu hasil aktivitas manusia yang merupakan kumpulan teori, metode dan praktek dan menjadi pranata dalam masyarakat.
3. J.D. Bernal 1977
Suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.
Suatu pranata atau metode yang membentuk keyakinan mengenai alam semesta dan manusia.
4. E. Cantote 1977
Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992
Suatu hasil aktivitas manusia yang mempunyai makna dan metode.1977 -1992
5. Cambridge-Dictionary 1995
Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.
Ilmu Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar, mempunyai objek dan tujuan tertentu dengan sistim, met ode untuk berkembang serta berlaku universal yang dapat diuji kebenarannya.
-
Empat
hal sikap yang ilmiah
Untuk mencapai suatu
pengetahuan yang ilmiah dan obyektif diperlukan sikap yang bersifat ilmiah,
yang meliputi empat hal yaitu :
1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif.
2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
1. Tidak ada perasaan yang bersifat pamrih sehingga menacapi pengetahuan ilmiah yang obeyktif.
2. Selektif, artinya mengadakan pemilihan terhadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala, dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada.
3. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap indera dam budi yang digunakan untuk mencapai ilmu
4. Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka untuk dibuktikan kembali.
§ Teknologi
-
Pengertian
teknologi
Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan
hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah.
Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Definisi mengenai
sains menurut Sardar adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap
peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar suatu peradaban tidak dapat
mempertahankan struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal
suatu epistemologi, sains membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya
serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban.
Pendeknya, sains, jelas Sardar adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu
peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan
rekayasa, menurut Djoyohadikusumo menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang
ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai
peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan
untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Seringkali diadakan
pemisahan, bahkan pertentangan antara sains dan penelitian ilmiah yang bersifat
mendasar (basic science and fundamental) di satu pihak dan di pihak lain sains
terapan dan penelitian terapan (applied science and applied research). Namun,
satu sama lain sebenarnya harus dilihat sebagai dua jalur yang bersifat
komplementer yang saling melengkapi, bahkan sebagai bejana berhubungan; dapat
dibedakan, akan tetapi tidak boleh dipisahkan satu dari yang lainnya
(Djoyohadikusumo).
Makna Teknologi,
menurut Capra seperti makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang
sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang
diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni. Ketika istilah itu
pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya
adalah pembahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan
berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20,
maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi
juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis
pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut
Capra menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells
seperti dikutip Capra mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat, aturan
dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu
pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Akan tetapi, dijelaskan
oleh Capra teknologi jauh lebih tua daripada sains. Asal-usulnya pada pembuatan
alat berada jauh di awal spesies manusia, yaitu ketika bahasa, kesadaran
reflektif dan kemampuan membuat alat berevolusi bersamaan. Sesuai dengannya,
spesies manusia pertama diberi nama Homo habilis (manusia terampil) untuk
menunjukkan kemampuannya membuat alat-alat canggih.
Dari perspektif
sejarah, seperti digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan salah
satu ciri khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan
semata. Teknologi merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi non material
kehidupan manusia. Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang
memungkinkan konstituen-konstituen non material kehidupan manusia, yaitu perasaan
dan pikiran , institusi, ide dan idealnya. Teknologi adalah sebuah manifestasi
langsung dari bukti kecerdasan manusia.
-
Ciri-ciri fenomena
teknik pada masyarakat
Fenomena teknik paa
masyarakat ikini, menurut
Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagia berikut :
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
7. Otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
-
Ciri-ciri
teknologi barat
Ciri –
ciri teknologi barat adalah sebagai berikut :
1. Bersifat Intensif pada semua kegiatan manusia
2. Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan
3. Selalu berpikir bahwa barat adalah pusat dari segala teknologi
1. Bersifat Intensif pada semua kegiatan manusia
2. Cenderung bergantung pada sifat ketergantungan
3. Selalu berpikir bahwa barat adalah pusat dari segala teknologi
§
Ilmu
Pengetahuan, Teknologi dan Nilai
-
Pengertian
ilmu pengetahuan,teknologi dan nilai
Ilmu pengetahuan adalah Sekumpulan proposisi sistematis
yang terkandung dalampernyataan-pernyataan yang benar dengan ciri pokok yang
bersifat general, rational, objektif, mampu diuji kebenarannya (verifikasi
objektif), dan mampu menjadi milik umum (Communality, The Liang Gie, 1991).
Teknologi adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Teknologi adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan sebelumnya.
Nilai
adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi
manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi
kehidupan manusia.
§
Kemiskinan
-
Pengertian
kemiskinan
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan berada di bawah
garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain.
Garis kemiskinan yang menentukan batas minimum pendapatan yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal :
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat dan sistem nilai yang dimiliki.
1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3. Kebutuhan objectif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, adat istiadat dan sistem nilai yang dimiliki.
-
Ciri-ciri
manusia yang hidup di bawah garis kemiskinan
Mereka
yang hidup dibawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dll.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
1. Tidak memiliki factor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dll.
2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan ataua modal usaha.
3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai taman SD
4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
-
Fungsi
kemiskinan
Pertama, kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk
pekerjaan-pekerjaan kotor, tak terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar
murah. Orang miskin dibutuhkan untuk membersihkan got-got yang mampet, membuang
sampah, menaiki gedung tinggi, bekerja di pertambangan yang tanahnya mudah
runtuh, jaga malam. Bayangkan apa yang terjadi bila orang miskin tidak ada.
Sampah bertumpuk, rumah dan pekarangan kotor, pembangunan terbengkalai, Banyak
kegiatan ekonomi yang melibatkan pekerjaan kotor dan berbahaya yang memerlukan
kehadiran orang miskin.
Kedua, kemiskinan memperpanjang nilai-guna
barang atau jasa. Baju bekas yang tak layak pakai dapat dijual (diinfakkan)
kepada orang miskin, termasuk buah-buahhan yang hampir busuk, sayuran yang
tidak laku, Semuanya menjadi bermanfaat (atau dimanfaatkan) untuk orang-orang
miskin.
Ketiga, kemiskinan mensubsidi berbagai kegiatan
ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya. Pegawai-pegawai kecil, karena
dibayar murah, mengurangi biaya produksi dan akibatnya melipatgandakan
keuntungan. Petani tidak boleh menaikkan harga beras mereka untuk mensubsidi
orang-orang kota.
Keempat, kemiskinan menyediakan lapangan kerja.
Karena ada orang miskin, lahirlah pekerjaan tukang kredit, aktivis-aktivis LSM
yang menyalurkan dana dari badan-badan internasional, dan yang pasti berbagai
kegiatan yang dikelola oleh departemen sosial. Tidak ada komoditas yang paling
laku dijual oleh Negara Dunia Ketiga di pasar internasional selain kemiskinan.
Kelima, memperteguh status sosial orang kaya.
Keenam, bermanfaat untuk jadi tumbal pembangunan. Supaya tidak menganggu
ketertiban dan keindahan kota, pedagang kakilima bila mengganggu lalulintas
ditertibkan (ditangkap, dagangannya diambil, dan kerugiannnya tidak diganti)
sumber: https://abiand.wordpress.com/tugas/8-ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar