Selasa, 24 Mei 2016

Tulisan mengenai Materi IBD "Facing the Giants"

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal agar harapan itu dapat terwujud.
Kaitannya antara film “Facing the Giants” dengan materi IBD tentang manusia dan  yaitu karena film ini mengisahkan tentang bagaimana seorang pelatih tim football SMA Siloh bernama Grant Taylor mengatasi berbagai masalah dan tekanan hidup yang bertubi-tubi menimpanya. Sebagai seorang pelatih, Grant Taylor dapat dikatakan gagal membawa tim yang sudah dilatihnya selama 6 tahun untuk berprestasi. Dalam situasi terburuknya, grant dihadapkan pada hengkangnya salah satu pemain andalan di dalam tim ke tim sekolah lawan, hilangnya kepercayaan pengurus sekolah kepada dirinya, dan juga rendahnya moral bertanding dari tim yang dipimpinnya. Dari sisi kehidupan pribadi, Grant yang tinggal bersama sang istri juga menghadapi berbagai masalah, diantaranya kurang tercukupinya kebutuhan hidup mereka dan yang paling penting adalah ambisi besar sang istri untuk segera hamil dan memiliki anak.
Di tengah-tengah keputusasaannya dalam mengatasi berbagai permasalahan hidup, Grant Taylor pada akhirnya bertemu dengan seorang lelaki tua yang secara rutin datang ke ruang loker sekolah dan berdoa di sana. Pertemuan Grant dengan lelaki tersebut mengingatkan kembali Grant pentingnya makna kehidupan dan keyakinan kepada kekuatan Tuhan. Grant kemudian menenangkan kembali dirinya dengan kembali kepada ajaran agama yang diyakininya.
Keesokan harinya, Grant Taylor memperoleh ilham mengenai cara meningkatkan prestasi tim football yang dipimpinnya. Setelah melakukan perenungan, Grant Taylor menetapkan visi dan misi tim football yang dilatihnya adalah untuk “mengagungkan Tuhan”. Berbekal visi dan misi yang baru, ia perlahan tetapi pasti berhasil meningkatkan kembali motivasi seluruh anggota tim. Salah satu adegan yang menandainya adalah saat ia meminta Brock yang merupakan anggota tim paling berpengaruh untuk melakukan “death crawl” yaitu berjalan merangkak dengan menggendong seorang teman di punggung. Brock pada awalnya diminta untuk melakukan death crawl dengan mata tertutup sejauh 50 yard. Akan tetapi, Grant dengan sengaja meminta Brock untuk terus melakukannya sampai jauh di atas target yang ditetapkan. Akhirnya, Brock berhasil membuktikan bahwa ia mampu melakukan death crawl dari sepanjang lapangan. Pada adegan ini terlihat bahwa Grant berhasil menunjukkan kepada timnya bahwa mereka mampu melakukan hal-hal yang jauh di atas kemampuan mereka saat ini. Ia mampu menunjukkan bahwa potensi mereka jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan. death crawl death crawl death crawl Filosofi dan keyakinan Grant ini pada akhirnya tidak hanya berpengaruh pada tim football yang dipimpinnya. Berkat pengaruh positif darinya, ia bahkan mampu membuat anggota tim yang semula termasuk murid nakal dan tidak berprestasi menjadi bersemangat belajar dan berprestasi di kelas. Bahkan, ia berhasil membuat salah seorang anggota tim yang selalu membangkang ayahnya menjadi insyaf dan kembali menghormati dan menghargai sang ayah. Perjuangan, Keberanian, dan Keyakinan
Singkat cerita, berkat visi dan misi serta semangat baru, tim football yang dipimping Grant berhasil bangkit di kompetisi dan meraih kemenangan beruntun. Film ini berakhir bahagia, dimana selain berhasil membawa timnya juara, Grant juga mendapatkan berkah dari Tuhan yaitu kehamilan istrinya. Pelajaran buat kita Film ini sangat cocok ditonton oleh seluruh anggota keluarga, dimana banyak sekali pelajaran berharga tentang Perjuangan hidup, Kebangkitan setelah mengalami kegagalan dan keterpurukan, Keberanian untk melakukan sesuatu di luar zona nyaman, dan Keyakinan atas kemampuan diri sendiri serta kebesaran Tuhan yang mampu melakukan apa saja. Melalui film ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa dalam hidup, terkadang kita butuh untuk berhenti sejenak dan kembali memikirkan dan merenungkan tujuan sebenarnya yang ingin kita capai. Berhenti sejenak bukan berarti menyerah, berhenti sejenak berarti merenungi pelajaran berharga apa yang dapat diambil dari kegagalan yang terjadi untuk kembali menemukan tujuan sejati hidup ini. Melalui film ini kita juga dapat belajar bahwa dalam hidup ini, kita harus yakin bahwa kita bisa melakukan sesuatu jauh lebih baik daripada apa yang sudah kita lakukan saat ini. Terakhir, pelajaran terpenting dari film ini adalah bagaimana kita sebagai hamba Tuhan harus memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan melakukan yang terbaik untuk kita setelah kita mengerahkan seluruh kemampuan kita atau yang biasa kita sebut dengan tawakal. Setelah melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya, maka biarkanlah kuasa Tuhan mewujudkan hal tersebut.



Minggu, 22 Mei 2016

Resensi Film "Facing the Giants"

Facing the Giants


Facing the Giants adalah sebuah film drama Kristen dari Amerika Serikat tahun 2006. Alex Kendrick adalah sutradara dan sekaligus pemeran utama. Pemeran pendukung meliputi para sukarelawan dari Sherwood Baptist Church, dan film ini adalah film kedua yang diproduksi oleh Sherwood Pictures. Syuting film dilakukan di Albany, Georgia. Film ini mengisahkan petualangan tim sepak bola Amerika pada suatu sekolah menengah atas dari sudut pandang orang Kristen. Film ini dirilis dalam bentuk DVD pada awal tahun 2007 dan ditayangkan pertama kalinya di televisi pada tanggal 21 September 2008 pada Trinity Broadcasting Network.
Film ini menceritakan kehidupan seorang pelatih american football di sebuah SMU kristiani (Shiloh eagles) bernama Grant Taylor (Alex Kendrick). Selama 6 tahun kepelatihannya, sekolah ini belum pernah memenangi sebuah musim kompetisi. Bahkan dalam beberapa pertandingan terakhir selalu berakhir dengan kekalahan. Hal ini menyebabkan pihak sekolah mulai meragukan kemampuannya melatih dan ingin menggantikan posisinya dengan orang lain. Selain itu, dia ia mengalami berbagai masalah dalam hidupnya, mulai dari mobil yang sering mogok, gaji yang pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, dia divonis susah memiliki anak oleh dokter, dan tentunya karir kepelatihannya yang terancam berakhir.
Di tengah kebingungan dan ketakutannya menghadapi masalah-masalah nya itu, dia datang kepada Tuhan. Dia menyerahkan segalanya kepada Tuhan. Selain itu dia mengubah semua filosofi tim nya termasuk filosofi hidupnya, yaitu apa yang dilakukan tidak lagi berfokus pada dirinya sendiri, melainkan 100% berfokus pada Tuhan, dalam segala hal, dengan apa yang dapat dilakukan, dengan apa yang dimiliki. Perjalanan spiritual yang terjadi dalam dirinya dan keberanian untuk percaya dengan Tuhan membuatnya mampu membuat semangat baru di tim nya.


Singkat cerita, berkat visi dan misi serta semangat baru, tim football yang dipimpin Grant berhasil bangkit di kompetisi dan meraih kemenangan beruntun. Timnya bahkan di luar dugaan mampu menembus babak play-off , walaupun pada pertandingan pamungkas tersebut harus menelan kekalahan pahit dari tim lawan. Ajaibnya, di tengah rasa kecewa yang mendalam akibat kekalahan di babak play-off, Tim football yang dipimpin Grant tetap bisa mempertahankan mental mereka. Sebagaimana semboyan mereka, “God, If we win we’ll praise you, if we lose, we’ll praise you”. Ternyata, keajaiban dari Tuhan terjadi, tim lawan mereka di babak play-off didiskualifikasi karena memasang pemain di luar ketentuan umur yang diijinkan. Tim football pimpinan Grant akhirnya diberikan dinyatakan menang dan berhak masuk ke final tingkat Negara bagian melawan tim Giant. Pada pertandingan melawan tim Giant, Tim football pimpinan Grant ternyata menghadapi lawan yang sangat sulit.

Tim Giant merupakan juara bertahan tiga tahun berturut turut dengan jumlah anggota tim yang 3 kali lipat lebih banyak dan kuat. Pada saat itu, mental dan keyakinan tim benar benar diuji. Berbekal keyakinan untuk memberikan yang terbaik, mereka akhirnya dapat bangkit mengejar ketertinggalan skor dalam pertandingan. Perlahan tapi pasti mereka berhasil mendekati perolehan skor tim lawan. Sampai akhirnya, pertandingan harus ditentukan pada tendangan seorang david yang merupakan penendang cadangan dan tidak berpengalaman di detik-detik terakhir pertandingan. Keajaiban kembali datang, berbekal keyakinan untuk melakukan hal yang di luar kemampuannya, David ternyata berhasil menendang bola melewati gawang dan mencetak skor kemenangan untuk timnya. Akhirnya, untuk pertama kalinya dalam satu dekade, tim football SMA Siloh berhasil memenangkan kejuaraan. Film ini berakhir bahagia, dimana selain berhasil membawa timnya juara, Grant juga mendapatkan berkah dari Tuhan yaitu kehamilan istrinya. Selain itu, ia juga memperoleh kenaikan gaji dan perlahan tapi pasti keluarga mereka dapat memperoleh kesejahteraan yang lebih baik.

Film ini sangat cocok ditonton oleh seluruh anggota keluarga, dimana banyak sekali pelajaran berharga tentang Perjuangan hidup, Kebangkitan setelah mengalami kegagalan dan keterpurukan, Keberanian untk melakukan sesuatu di luar zona nyaman, dan Keyakinan atas kemampuan diri sendiri serta kebesaran Tuhan yang mampu melakukan apa saja.Melalui film ini kita juga dapat belajar bahwa dalam hidup ini, kita harus yakin bahwa kita bisa melakukan sesuatu jauh lebih baik daripada apa yang sudah kita lakukan saat ini. Kita harus yakin bahwa Tuhan sudah memberikan kita kemampuan untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Kita juga harus yakin dan berani untuk melangkah keluar dari zona nyaman kita dan melakukan hal-hal yang kita inginkan. Terakhir, pelajaran terpenting dari film ini adalah bagaimana kita sebagai hamba Tuhan harus memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan melakukan yang terbaik untuk kita setelah kita mengerahkan seluruh kemampuan kita atau yang biasa kita sebut dengan tawakal. Setelah melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya, maka biarkanlah kuasa Tuhan mewujudkan hal tersebut. Seperti kata pepatah, “Let us do our best, and God do the rest”



Selasa, 26 April 2016

Tulisan Mengenai Materi IBD "Manusia dan Penderitaan"


Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang
Kaitannya antara film “Good Will Hunting” dengan materi IBD tentang manusia dan pendeitaan yaitu karena film ini mengisahkan permasalahan yang dialami oleh Will Hunting sejak ia masih kecil. Will Hunting, adalah seorang pemuda yang memiliki permasalahan terkait dengan masa lalunya. Dia seorang yatim piatu yang dibesarkan oleh keluarga angkatnya. Hidup dengan keluarga angkatnya dipenuhi dengan penyalahgunaan dan penelantaran. Karena pengalaman ini, mempengaruhi cara Will berinteraksi dengan orang-orang. Sulit baginya untuk mempercayai orang lai karena Will tidak ingin mengambil risiko terluka lagi.
Will bekerja sebagai petugas kebersihan di MIT, Amerika Serikat. Secara diam-diam, dia berhasil memecahkan sebuah soal tantangan Prof.Gerald yang sebetulnya diberikan kepada muridnya. Kampus menjadi heboh ketika tahu-tahu soal super sulit tersebut berhasil dipecahkan. Namun tidak ada yang tahu siapa orang pintar itu. Hingga akhirnya secara tak sengaja, Prof.Gerald, memergoki Will tengah menyelesaikan soal lain di papan tulis koridor kampus. Will yang kepergok langsung memutuskan berhenti bekerja. Karena masa lalu yang begitu buruk membuat Will menjadi mudah terpacu emosi tetapi belum memasuki tahap brutal. Suatu hari dia pernah memukuli gerombolan yang baru saja mengganggu seorang cewek, Will semakin kesal setelah tahu bahwa gerombolan yang mengganggu cewek tersebut pernah mengganggu dirinya waktu TK. Will harus berurusan dengan polisi karena ia telah mengeroyok seorang polisi yang bertugas melerai pertarungan antara Will dengan gerombolan tersebut, dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya serta harus mengikuti sidang.
Prof. Gerrald masuk ke pengadilan Will dan campur tangan atas namanya, menawarkan pilihan: baik akan bisa pergi ke penjara, atau dia bisa dilepas ke pribadi Lambeau yang pengawasan, dimana dia harus belajar matematika dan melihat seorang psikoterapis. Akan memilih yang terakhir meskipun Will tampaknya percaya bahwa dia tidak perlu terapi. Kegagalan untuk menindaklanjuti dengan tugas-tugas akan menyebabkan dia untuk melayani waktu di penjara. Akan menghadiri sesi terapi tetapi mereka mengakhiri semua dengan terapis menyerah karena kejenakaan. Kemudian, Profesor Gerrald memutuskan untuk memanggil Sean McGuire, teman lamanya dari sekolah yang berasal dari South Boston seperti Will, untuk mencoba dan membuat terobosan.
Sean dan Will akhirnya memulai sisi terapi mereka. Awalnya Will gagal untuk membawa mereka serius. Tetapi dengan ketekunan dan ketulusan Sean, memungkinkan Will untuk terbuka kepadanya. Dalam sesi kemudian Sean menceritakan pengalamannya bagaimana ia bertemu dengan istrinya. Sean bercerita tentang bagaimana ia menyerahkan tiket untuk melihat Red Sox di seri dunia 1975, untuk bertemu dan menghabiskan waktu bersama orang asing di Bar, yang sekarang menjadi istrinya. Akhirnya Will dan Sean menjadi lebih akrab dan Will bersedia menceritakan pengalaman masa lalunya yang kelam.
Sementara itu Prof.Gerrald, mendorong apakah begitu sulit untuk unggul yang pada akhirnya Will menolak untuk pergi wawancara kerja yang telah disiapkan oleh Prof. Gerrald, untuk posisi yang lebi menantang bahkan dengan bakat yang sangat besar. Bahkan, Prof. Gerrald dan Sean juga bertengkar tentang masa depan Will, Will kebetulan menyaksikan argumen ini marah entah bagaimana bertindak sebagai katalis untuk keputusannya untuk memasuki tingkat yang lebih dalam kepercayaan dan berbagi dengan Sean. Dia rupanya menyadari dari peristiwa ini bahwa situasi ini sedikit lebih kompleks dari Will vs Dunia. Dia sekarang melihat bahwa mentor adalah setiap bit sebagai manusia, bisa keliru, dan bertentangan dalam keadaannya. 

SUMBER:
http://khresnaimaniap.blogspot.co.id/2015/05/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan_6.html

Senin, 11 April 2016

Manusia dan Penderitaan

Þ    PENDERITAAN
Apa itu Penderitaan?

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Tetapi umunya manusia kurang mempethatikan peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan.
Hal itu misalnya dalam surat Al.Insyiqoq:6 (q) dinyatakan "manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus menghadapi alam(menaklukan alam), menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak bole h lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya, atau kurang sungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita.

Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.


§  Contoh–contoh Penderitaan dan Penyebabnya
Manusia sebagai mahluk hidup yang memiliki kepribadian yang tersusun dari perpaduan, saling berhubungan dan pengaruh-mempengaruhi antara unsur-unsur jasmani dan rohani.  pada jasmani dan rohani tersebut dapat timbul sebuah penderitaan. Jasmani disebut juga sebagai tubuh, wadah, jasad, materi, atau unsur kongkrit dan merupakan unsur yang hidup pada diri manusia. Sedangkan Rohani sering disebut dengan istilah lain seperti jiwa, badan halus, dan merupakan unsur yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindra manusia tetapi menjiwai, memimpin, mendasari unsur-unsur pribadi manusia.
Berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi  menjadi 2 bagian sebagai berikut :
o    Nasip buruk, penderitaan ini karenakan perbuatan buruk manusia yang dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan alam sekitarnya. Perbedaan nasip buruk dan takdir adalah jika takdir di tentukan oleh tuhan sedangkan nasib buruk penyebabnya Karena ulah manusia itu sendiri. Contohnya : penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan. Namun dengan kesabaran dan tawakal dan optimise  merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan tersebut.
o    Kehilangan orang tua, setiap manusia pasti mencintai orang tuanya dan memiliki hubungan yang erat dengan keluarganya. Penderitaan ini adalah yang paling sering kita jumpa dan sangat sedih tentunya .tapi kesedihan Karena penderitaan diharapkan tidak berlarut larut karena semua manusia yang hidup pasti akan kembali kepada tuhannya.
o    Kemiskinan , banyak orang yang mederita karena kemiskinan , merasa tidak pernah cukup dengan apa yang telah ia punya sehingga mengakibatkan seseorang merasa menderita karena tidak bisa memiliki sesuatu yang ia inginkan. Ini di karena kan kurangnya rasa syukur manusia atas apa yang telah di berikan oleh tuhan.
o    Bencana, tidak ada seorang pun yang dapat menghindari bencana yang tuhan berikan. Bencana bisa kapan saja dating dan menimpa siapa saja bahkan seringkali mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma batin yang diakibatkan karena bencana juga sulit di sembuhkan.


Þ    SIKSAAN
Apa itu siksaan?

          Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya.Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatupemerintah.Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.

Siksaan Yang Sifatnya Psikis :
-       Kebimbangan, memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.
-       Kesepian, merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
-       Ketakutan, adalah sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Penyebab seseorang merasakan ketakutan, antara lain:
1.    Claustrophobia dan agrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
2.    Gamang adalah rasa takut akan tempat yang tinggi.
3.    Kegelapan adalah rasa takut bila seseorang berada di tempat gelap.
4.    Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
5.    Kegagalan ketakutan dari seseotang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.

Þ    KEKALUTAN MENTAL

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
-       Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
-       Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani.
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif
3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami gangguan.
-       Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap
kehidupan sosial.

Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.
-       Positif; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya.
-       Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.

Þ    PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.

Þ                PENDERITAAN, MEDIA MASSA, DAN SENIMAN

Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.

Þ    PENGARUH PENDERITAAN TERHADAP KELANGSUGAN HIDUP MANUSIA
Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Orang yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan  kekalutan mental. Kekalutan mental merupakan  suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya.


SUMBER:


Resensi Film " Good Will Hunting"

Good Will Hunting



v  Genre: Film drama/Film independen
v  Durasi: 2 jam 6 menit
v  Tanggal rilis: 2 Desember 1997 (Westwood)
v  Sutradara: Gus Van Sant
v  Skenario: Matt Damon, Ben Affleck
v  Penghargaan: Academy Award untuk Aktor Pendukung Terbaik, dan lainnya
v  Musik digubah oleh: Elliott Smith, Danny Elfman
v  Pemain:
-          Robin Williams : Sean Maguire
-          Matt Damon : Will Hunting
-          Ben Affleck : Chuckie Sullivan
-          Stellan Skarsgård : Gerald Lambeau
-          Minnie Driver : Skylar
-          Casey Affleck : Morgan O'Mally
-          Cole Hauser : Billy McBride

Sinopsis:
Good Will Hunting adalah sebuah film tahun 1997 disutradarai oleh Gus Van Sant mengambil tempat di Boston, Massachusetts, yang menceritakan kisah Will Hunting, seorang "prodigy" bermasalah yang bekerja sebagai "janitor" di Massachusetts Institute of Technology meskipun pengetahuannya dalam matematika lebih superior dibanding dengan seluruh orang lain di fakultas tersebut. Film ini sering kali dibandingkan dengan novel J.D. Salinger The Catcher in the Rye, dan beberapa mengklaim bahwa naskah film ini ditulis berdasarkan beberapa pengaruh dalam novel tersebut. Protagonis dari film ini juga memiliki kemiripan dengan Srinivasa Ramanujan atau George Dantzig.


Di Film ini Matt Damon berperan sebagai Will Hunting, yang merupakan seorang anak muda yang menginjak usia 20 tahun. Dalam kesehariannya Will tampil sebagai seorang yatim piatu yang miskin dan sederhana dan Will tumbuh menjadi pria yang tidak bisa dekat dengan orang lain, termasuk dalam urusan wanita. Karena kurangnya kasih sayang dalam kehidupan Will membentuknya menjadi pribadi tertutup, tidak percaya pada rasa cinta dan kasih sayang yang diberikan orang lain, dan tempramental. Ia bekerja sebagai cleaning service di sebuah universitas ternama, MIT (Massacahussets Institute of Technology). Oleh karena kemiskinannya itu ia tidak pernah merasakan bangku kuliah, namun demikian Will adalah seorang yang jenius nan cerdas. Hanya dengan membaca buku saja, kemampuannya sebanding dengan orang orang yang mengenyam pendidikan di universitas tempatnya bekerja. Bahkan Will mampu memecahkan teka teki teori matematika yang disayembarakan oleh Prof. Gerald Lambeau (Stellan Skarsgård) di universitas tersebut.



Itulah yang menyebabkan Prof. Gerald Lambeau (Stellan Skarsgård) terobsesi dengan Will dan ingin memaksakan kehendaknya agar Will bekerja di bidang matematika dan menyebarkan ilmu yang dimilikinya, meski Will sendiri tidak tahu apa tujuan hidup yang ingin dicapainya dan seperti apa ia ingin menjalankan hidupnya. Keadaan Will ini mengingatkan saya bahwa seberapapun pintar, kaya, atau berkuasanya seseorang, bila tidak memiliki tujuan dan memahami eksistensi kehidupannya, maka semua itu akan sia-sia. Kecerdasan, limpahan materi, atau daya kuasa yang besar tanpa tahu apa yang akan dicapai hanya membuat diri terombang-ambing, mudah dipengaruhi orang lain. Dalam kehidupannya, Will memiliki tiga orang sahabat yang biasa menemaninya kemana-mana. Salah satunya adalah Chuckie, yang sudah dianggap sebagai saudaranya sendiri.



Bersyukurlah tokoh Will ini karena ia dipertemukan oleh Sean Maguire, psikolog yang kesepian sejak kematian istrinya. Will selalu mendapat pencerahan di hampir setiap sesi konsultasinya dengan Sean. Tujuan hidup, cinta, kasih sayang, dan self respect adalah beberapa hal yang dipelajari Will dari Sean dan sebaliknya, Sean pun selalu berintrospeksi diri setelah mendengarkan pernyataan atau pertanyaan Will. Salah satu bagian yang paling saya suka adalah ketika Sean mengatakan jangan pernah mencintai seseorang karena kesempurnaannya, sebab kita hanya akan kecewa bila ternyata kita tidak menemukan kesempurnaan yang kita harapkan pada orang yang kita cintai. Cintailah seseorang karena rasa saling melengkapi di antara ketidaksempurnaan yang dimiliki. Itulah yang membuat seseorang berarti bagi orang lain. Sean pun juga belajar dari Will bahwa apapun yang terjadi dalam hidup ini, perjuangan harus diteruskan dan tidak boleh putus asa.

Film ini menyajikan kisah kasih sayang dan kesetiaan dalam persahabatan. Chuckie Sullivan (Ben Affleck), teman terdekat Will, ingin melihat sahabatnya ini sukses dan tidak mengikuti jejaknya yang hanya menjadi pekerja kasar tanpa masa depan cerah karena tidak memiliki kemampuan apa-apa. Will adalah orang yang spesial, sangat jenius, sehingga ia tidak boleh menyia-nyiakan hidup dan berkat yang dimiliknya. Chuckie sangat yakin dan percaya bahwa masa depan cemerlang menanti Will.


Setelah menonton film ini, saya mendapatkan satu scene yang mengungkapkan siapa sebenarnya tokoh Will. Secene tersebut adalah pada saat sesi konsultasi antara Sean dan Will, di mana Sean mengucapkan kalimat "It's not your fault". Adegan tersebut merupakan momen kunci di mana dinding yang selama ini memisahkan kehidupan Will dari kebahagiaan, dinding yang membekukan hati Will, dinding yang menjadi tempat berlindung Will ketika ia lari dari kehidupan, dan kini dengan satu kalimat "it's not your fault", dinding itu runtuh, membebaskan Will dari sisi gelap hidupnya. 

sumber: 
https://id.wikipedia.org/wiki/Good_Will_Hunting

Jumat, 22 Januari 2016

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

·        Perbedaan Kepentingan

Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku dari individu. Individu bertingkah laku karena adanya dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Kepentingan ini bersifat esensial bagi kelangsungan kehidupan individu itu sendiri. Jika individu berhasil memenuhi kepentingannya, maka mereka akan merasa puas dan sebaliknya bila gagal akan menimbulkan masalah bagi diri sendiri maupun bagi lingkungannya. Individu yang berpegang pada prinsipnya saat bertingkah laku, maka kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu tersebut dalam masyarakat merupakan kepuasan pemenuhan dari kepentingan tersebut. Oleh karena itu, individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang yang sama persis dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohaninya. Dengan itu, maka akan muncul perbedaan kepentingan pada setiap individu, seperti:
1.     memperoleh kasih sayang
2.    memperoleh harga diri
3.    memperoleh penghargaan yang sama
4.    memperoleh prestasi dan posisi
5.    dibutuhkan orang lain
6.    memperoleh kedudukan didalam kelompoknya
7.    memperoleh rasa aman dan perlindungan diri
8.    memperoleh kemerdekaan diri

Dalam hal diatas menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi mewujudkan idealisme yang akhirnya akan melahirkan suatu konflik. Hal mendasar yang dapat menimbulkan suatu konflik adalah jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan. Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tetapi ada beberapa fase, yaitu Fase Disorganisasi dan Fase 


·         Prasangka, Diskriminasi, dan Ethnosentrisme

*       Prasangka dan Diskriminasi 
*       Perbedaan Prasangka dan Diskriminas
*       Sebab Timbulnya Prasangka dan Diskriminasi,
*    Usaha untuk mengurangi Prasangka dan Diskriminasi
*       Ethnosentrisme
*  Ethnosentrik
·         Pertentangan Sosial/Ketegangan Dalam Masyarakat

Konflik mengandung pengertian tingkah laku yang lebih luas daripada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar. Terdapat tiga elemen dasar yang merupakan ciri dasar dari suatu konflik, yaitu:

1.     terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian yang terlibat dalam konflik
2. unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan, tujuan, masalah, sikap, maupun gagasan-gagasan
3.    terdapat interraksi diantar bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut
 Adapun cara pemecahan konflik tersebut :
1.     Elimination, pengunduran diri dari salah satu pihak yang terlibat konflik
2.    Subjugation atau Domination, pihak yang mempunyai kekuasaan terbesar dapat memaksa pihak lain untuk mengalah
3.    Majority Rule, artinya suara terbanyak yang ditentukan dengan voting
4.    Minority Consent, artinya kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta kesepakatan untuk melakukan kegiatan bersama
5.    Compromise, artinya semua sub kelompok yang terlibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
6.    Integration, artinya pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak

·         Golongan-Golongan yang Berbeda dan Integrasi Sosial

Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia. Masyarakat majemuk dipersatukan oleh sistem nasional yang mengintegrasikannya melalui jaringan-jaringan pemerintahan, politik, ekonomi, dan sosial. Aspek-aspek dari kemasyarakatan tersebut, yaitu Suku Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa, Nasional Indonesia.
Masalah besar yang dihadapi Indonesia setelah merdeka adalah integrasidiantara masyarakat yang majemuk. Integrasi bukan peleburan, tetapi keserasian persatuan. Masyarakat majemuk tetap berada pada kemajemukkannya, mereka dapat hidup serasi berdampingan (Bhineka Tunggal Ika), berbeda-beda tetapi merupakan kesatuan. Adapun hal-hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:

1.     Tuntutan penguasaan atas wilayah-wilayah yang dianggap sebagai miliknya
2.    Isu asli tidak asli, berkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa,arab)
3.    Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan
4.    Prasangka yang merupakan sikap permusuhan terhadap seseorang anggota golongan tertentu

Integrasi Sosial adalah merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial,ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Syarat terjadinya integrasi sosial antara lain:

·        Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan mereka
·        Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama mengenai norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
·        Nilai dan norma berlaku lama dan tidak berubah serta dijalankan secara konsisten
Integrasi Internasional merupakan masalah yang dialami semua negara di dunia, yang berbeda adalah bentuk permasalahan yang dihadapinya. Menghadapi masalah integritas sebenarnya tidak memiliki kunci yang pasti karena latar belakang masalah yang dihadapi berbeda, sehingga integrasi diselesaikan sesuai dengan kondisi negara yang bersangkutan, dapat dengan jalan kekerasan atau strategi politik yang lebih lunak. Beberapa masalah integrasi internasional, antara lain:

1.     perbedaan ideologi
2.    kondisi masyarakat yang majemuk
3.    masalah teritorial daerah yang berjarak cukup jauh
4.    pertumbuhan partai politik
Adapun upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkecil atau menghilangkan kesenjangan-kesenjangan itu, antara lain:

·        mempertebal keyakinan seluruh warga Negara Indonesia terhadap Ideologi Nasional
·        membuka isolasi antar berbagai kelompok etnis dan antar daerah/pulau dengan membangun saran komunikasi, informasi, dan transformasi
·        menggali kebudayaan daerah untuk menjadi kebudayaan nasional
·        membentuk jaringan asimilasi bagi kelompok etnis baik pribumi atau keturunan asing