Jumat, 03 Mei 2019

Konservasi Arsitektur: Menara Syahbandar, Jakarta (BAB III, IV, dan V)

KONSERVASI ARSITEKTUR: Menara Syahbandar, Jakarta

BAB III
GAMBARAN KAWASAN

1.1      Eksisting
Ada 3 ruangan yang ada di dalam menara. Sebuah ruangan di lantai dasar sebagai pintu masuk ke Menara Syahbandar, sebuah ruangan di bagian tengah merupakan bangunan kosong dengan lebar kurang lebih 6x7 meter, dan sebuah ruangan lagi di bagian atas sebagai ruang pengamatan yang dilengkapi dengan empat jendela. Di bagian bawah lantai dasar, terdapat ruangan yang dulunya digunakan sebagai penjara yaitu ruang tahanan bagi awak kapal yang melanggar peraturan. Sesuai dengan fungsinya, di sekitar Menara Syahbandar terdapat tujuh meriam. Tiga diantaranya mengarah ke Pasar Ikan.


Gambar 3.1 Struktur ruang secara vertikal bangunan Menara Syahbandar
Sumber: TheCO_ Konservasi Arsitektur _ Menara Syahbandar.html


Di sekitar menara terdapat bangunan lain, yaitu sebuah gedung yang dulunya dipakai untuk kantor urusan perdagangan, bangunan yang difungsikan sebagai gudang tepat di depan menara, dan bangunan di samping menara yang dulunya digunakan untuk urusan pabean yang tingginya 18 meter dengan luas bangunan 10x6 meter.


Gambar 3.2 area dekat pintu masuk area Menara Syahbandar terdapat meriam kuno yang menghadap kawasan pasar ikan.
Sumber: Pribadi, Maret 2019





Gambar 3.3 Bangunan gudang berhadapan dengan menara
Sumber: Pribadi, Maret 2019



Gambar 3.4 Tugu Menara Syahbandar
Sumber: Pribadi, Maret 2019

Selain peninggalan sejarah, pemandangan di kawasan ini juga sangat indah. Apalagi, jika berada di bagian atas menara, tepatnya di ruang pengamatan. Setelah memanjat beberapa anak tangga dan mencapai pos pengamatan, pengunjung akan mendapatkan suatu pandangan yang indah dari kapal-kapal kayu tradisional di Sunda Kelapa, dan hamparan laut yang luas. Jika kita pandai menyelai masa kejayaan Pelabuhan Sunda Kalapa tempo dulu, maka kita pasti akan terbuai betapa majunya aktivitas perdagangan kala itu.





Gambar 3.5 Pemandangan dari lantai 3 Menara Syahbandar

Daerah potensial untuk sebuah wadah rekreasi wisata sejarah kota Jakarta, namun sayang bau amis yang sangat tajam menjadi hal yang sangat mengganggu mengungat letaknya bersebelahan dengan pasar ikan, kekurangan lain adalah pemandangan di sekitar menara yang tidak menarik dikarenakan terdapat  area sungai yang berwarna hijau pekat membuat pengunjung tidak betah berada di sekitar kawasan menara.




3.6 Gambar keadaan sungai di samping Menara Syahbandar
Sumber: Pribadi, Maret 2019

Gambar kawasan dan bangunan cagar budaya: berisi kondisi eksisting kawasan dan bangunan berikut ulasan arsitekturaslnya (kategori lingkungan dan bangunan pemugarannya, Langgam, fasade, elemen arsitektural yang khas, material dan warna bangunan)

1.2      Langgam




Gambar 3.7 Menara Syahbandar
Sumber: Pribadi, Maret 2019


Kawasan Menara Syahbandar dibangun pada tahun 1839 oleh pemerintah Belanda, gaya The Empire Style khas Eropa merupakan gaya yang dipakai pada masa itu untuk menunjukan eksistensinya di derah kekuasaannya (Indonesia) namun iklim yang berbeda menghasilkan gaya arsitek baru yang dikenal dengan gaya Hindi belanda. 
Gaya arsitektur The Empire Style adalah suatu gaya arsitektur neo-klasik yang melanda Eropa (terutama Prancis, bukan Belanda) yang diterjemahkan secara bebas. Di Indonesia gayanya menghasilkan gaya baru yang disebut gaya Hindia Belanda (Indonesia) artinya bergaya kolonial namun disesuaikan dengan lingkungan lokal dengan iklim dan tersedianya material pada waktu itu (Akihary dalam Handinoto, 1996: 132). Ciri-cirinya antara lain: denah yang simetris, satu lantai dan ditutup dengan atap perisai.
Karakteristik lain dari gaya ini diantaranya: terbuka, terdapat pilar di serambi depan dan belakang, terdapat serambi tengah yang menuju ke ruang tidur dan kamar-kamar lain. Ciri khas dari gaya arsitektur ini yaitu adanya barisan pilar atau kolom (bergaya Yunani) yang menjulang ke atas serta terdapat gevel dan mahkota di atas serambi depan dan belakang. Serambi belakang seringkali digunakan sebagai ruang makan dan pada bagian belakangnya dihubungkan dengan daerah servis (Handinoto, 1996: 132-133).

Gaya ini dapat pula ditemukan pada Bangunan Kawasan Menara Syahbandar, berikut ulasannya:
1.  Atap 
Atap pelana merupakan gaya arsitektural yang cocok untuk bangunan beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Sehingga gaya arsitek tropis pada atap pelana dipakai sebagai struktur atap bangunan kawasan ini.


                  

Gambar 3.8 Atap Menara Syahbandar
Sumber: Pribadi, Maret 2019





                

Gambar 3.9 Atap Bangunan di depan Menara Syahbandar
Sumber: Pribadi, Maret 2019

2.  Pintu
Elemen lengkung “arch” sangat menonjolkan bangunan khas Eropa pada saat itu, model lengkung yang sama juga merupakan gaya yunani. Yang diadopsi ke dalam bangunan ini. Tidak itu saja pada dinding terdapat list plank yang hadir mengesankan garis-garis tegas dan kokoh yang bergaya Eropa.



               

Gambar 3.10 Pintu terdapat tiga buah pada Menara Syahbandar
Sumber: Pribadi, Maret 2019

3.  Jendela
Jumlah dan letak jendela yang berirama statis dan adanya tritisan di atas jendela yang pendek mencerminkan gaya Eropa klasik.
 

              

Gambar 3.11 Jendela Menara Syahbandar
Sumber: Pribadi, Maret 2019



Gambar 3.12 Salah satu Bangunan Bersejarah di Prancis
Sumber: TheCO_ Konservasi Arsitektur _ Menara Syahbandar.html

4.  Warna
Pada Umumnya warna pada menara syahbandar awalnya adalah putih namun setelah direnovasi di cat kuning gading, warna jendela dan dinding bagian atas menggunakan warna terang yaitu hijau dan merah menunjukan adanya pengaruh kebudayaan Betawi yang kuat dan Cina pada bangunan ini, karena pada umumnya gaya arsitektur eropa tidak menggunakan warna cerah dan terang.



3.13 Warna terang mendominasi bangunan
Sumber: Pribadi, Maret 2019

5.  Kolom
Kolom kolom bergaya Yunani yang berkesan kokoh juga terdapat pada Bangunan.

               

Gambar 3.14 Kolom pada bangunan depan Menara Syahbandar
Sumber: TheCO_ Konservasi Arsitektur _ Menara Syahbandar.html

6.  Hard material landscape
Banyaknya Elemen landscape menggunakan gaya Eropa pada kawasan ini, hal ini mungkin disebabkan karna pada saat itu belum ada model – model hard material seperti lampu taman yang bergaya selain gaya Eropa.


Gambar 3.15 Elemen Hard material dalam kawasan
Sumber: TheCO_ Konservasi Arsitektur _ Menara Syahbandar.html





BAB IV
USULAN PENANGANAN PELESTARIAN



Penentuan tindakan pelestarian bangunan Menara Syahbandar ini diperoleh dari penilaian dengan menggunakan kriteria makna kultural bangunan kuno. Dari penilaian tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :
§   Bangunan ini tergolong dalam tindakan pelestarian preservasi, yaitu pelestarian menitik beratkan pada pemeliharaan dan perlindungan orisinalitas bentuk bangunan. Bangunan yang telah dibangun disuatu tempat harus dipertahankan (dilestarikan) dalam keadaan aslinya tanpa ada perubahan dan mencegah penghancuran. 


Gambar 4.1 Bangunan Lawang Sewu saat melakukan Tindakan Pelestarian Preservasi 
Sumber: TheCO_ Konservasi Arsitektur _ Menara Syahbandar.html


§  Bangunan kuno tergolong dalam tindakan pelestarian konservasi, menitik beratkan pada pemeliharaan, perlindungan dan pemanfaatan fungsi bangunan guna mempertahankan keberadaan bangunan kuno. 

        
Gambar 4.2 Bangunan Stasiun Tanjung Priok setelah melakukan tindakan Pelestarian Konservasi
Sumber: http://matabuderfly.blogspot.com/?m=1

v  Nama Kegiatan: Berdasarkan situasi dan kondisi terkini kawasan Menara Syahbandar maka nama kegiatan tersebut adalah “Pengelolaan Preservasi dan Konservasi Menara Syahbandar”. 
v  Lokasi Kegiatan : Lokasi kegiatan berada di Jl. Pasar Ikan No.1, Jakarta Utara.
v  Kondisi Sekarang (Input): Pada saat ini kondisi bangunan Menara Syahbandar dalam keadaan cukup baik, pada tahun 2012 Pemerintah Kota Jakarta telah melakukan program Konservasi dilakukan untuk membenahi seluruh kondisi menara yang tak terawat, termasuk pengecatan ulang pada dinding menara dan pembenahan tangga yang sudah tampak rapuh. Tetapi, konservasi ini tidak dapat membenahi kemiringan pada menara. 
Gambar 4.3 Menara Syahbandar sebelum di Konservasi Cat pintunya berwarna Merah
Sumber: TheCO_ Konservasi Arsitektur _ Menara Syahbandar.html

Namun konservasi hanya dilakukan pada bangunannya saja, lingkungan sekitar lokasi masih sangat memprihatinkan. Terdapat kali yang tersumbat oleh limbah dan tidak mengalir di sekitar lokasi, kali tersebut sangat merusak pemandangan dan menyebabkan polusi udara karena menimbulkan bau yang tidak sedap.
§  Kondisi Yang Diinginkan Pasca Pengelolaan dan Konservasi (Output) : Dengan pengelolaan dan konservasi yang diusulkan, Sebaiknya Pemerintah Kota mulai melakukan pembersihan dan pengerukkan kali disekitar lokasi, apabila kali tersebut dibersihkan maka pemandangan dari dalam lokasi ke luar akan sangat indah dan akan menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat bersejarah ini. Akan lebih baik bila pengunjung dapat berinteraksi dengan kali tersebut sambil menikmati pemandangan dengan memanfaatkannya sebagai tempat pemancingan dan pembuatan dermaga kecil . 

Gambar 4.4 Contoh Penolahan Tepian dengan membuat Dermaga-dermaga kecil
Sumber: TheCO_ Konservasi Arsitektur _ Menara Syahbandar.html

Selain itu, pada lokasi terlihat kurangnya green space, dan lebih banyak menggunakan perkerasan. Sebaiknya dibuat taman-taman kecil dan pengolahan landscape agar suasana terlihat lebih asri dan sejuk sebagai penghijauan di daerah Jakarta Utara yang berudara sangat panas. Pengolahan landscape dan peletakkan bangku-bangku taman untuk beristirahat dan menikmati pemandangan akan menarik minat pengunjung untuk berlama-lama ditempat ini. 


Gambar 4.5 Contoh Pengolahan Lanscape Sederhana yang di dominasikan Perkerasan
Sumber: Pinterest.com



Gambar 4.6 Contoh Pengolahan Landscape dan Bangku Taman 
Sumber: Pinterest.com


Gambar 4.7 Contoh Pengolahan Landscape dan Bangku Taman 
Sumber: Pinterest.com


§  Selain itu sebaiknya sering dibuat acara-acara yang meningkatkan minat untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah dengan melibatkan masyarakat. Contoh yang kreatif telah nampak pada pameran video mapping 3D di museum Fatahillah Jakarta beberapa tahun lalu. Video mapping 3D, yakni suatu pertunjukan gambar bergerak, fotografi, dan desain komputer yang digabungkan menggunakan perangkat lunak dan keras lalu diproyeksikan ke gedung (Museum Fatahillah) untuk menciptakan imaji yang mengecoh mata. Video mapping 3D yang baru pertama kali digelar di Indonesia hasil kolaborasi seniman multimedia asal Inggris D-Fuse dengan sineas muda Sakti Parantean dan Adi Panuntun, fotografer Feri Latief, dan penulis Taqarrable. Dengan melibatkan kreativitas seperti itu diharapkan generasi muda juga ikut membantu menjaga bangunan peninggalan sejarah mereka dengan cara keratif mereka sendiri.


Gambar 4.8 3D Mapping Arts, Museum Fatahillah Jakarta 
Sumber: Pinterest.com

§  Peluang: Lahan yang telah ada dan dapat dikembangkan sebagai sarana wisata lingkungan. Hasil pengelolaan yang diharapkan dapat membiayai operasi dan pemeliharaan lahan. Masyarakat sekitar yang haus akan hiburan mengenai bangunan bersejarah, wisata dan daerah hijau. Pemerintah Pusat atau daerah yang diharapkan dapat memberikan sebagaian anggarannya untuk kegiatan yang positif.




BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN



Menara Syahbandar atau yang disebut juga Uitkljk, terletak di Jl. Pasar Ikan No.1, Jakarta. Disebut sebagai De Uitkijk atau menara peninjau, karena menara ini memantau seluruh wilayah baik ke arah Pelabuhan Sunda Kelapa dan laut lepas di sebelah utara maupun ke arah Kota Batavia di sebelah selatannya dan juga karena Menara Syahbandar (Uitkijk) didirikan menggantikan tiang bendera lama yang berlokasi di Galangan Kapal VOC. Fungsi dari tiang bendera ini adalah untuk memberikan tanda-tanda kepada kapal yang akan berlabuh di Sunda Kelapa, tetapi sekaligus sebagai menara pengawas, baik wilayah laut maupun darat.
Menara Syahbandar memiliki kisah sejarah yang patut diingat/dilestarikan, maka dari itu alangkah baiknya jika kawasan Menara Syahbandar ini ditata lebih rapih dan menarik lagi agar para pengunjung betah dan menikmati sejarah Menara Syahbandar.







DAFTAR PUSTAKA
Google Map.com
TheCO_ Konservasi Arsitektur _ Menara Syahbandar.html
matah ati.com
Pinterest.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar