Rabu, 04 Juli 2018

Detail- detail Arsitektur (Lotte World Tower)

Detail- detail Arsitektur (Lotte World Tower)


(sumber: data pribadi)
v  Konsep Desain
       Desain Lotte World Tower diklaim mengambil bentuk estetika modern yang terinspirasi dari keramik, porselen, dan Kaligrafi Korea.
       Bentuk meruncing dan ramping dari Lotte World Tower menggambarkan topografi pegunungan bebatuan Seoul.
v  Pondasi
      Untuk membangun Lotte World Tower, sebanyak 108 tiang dengan panjang 30 meter dan diameter sebesar 1 m dipasang di atas lapisan tanah keras sebagai tumpuan penguat, dan rakit sepanjang 72 (71.7) m x 72 m dengan ketebalan 6.5 m dan volume 31,203m³ dipasang sebagai pondasi.
      Pondasi masif ini terdiri dari 4.200 ton tulangan baja, termasuk yang memiliki diameter 5.1 cm, dan 80.000 ton beton berkekuatan tinggi.
      Pondasi ini jauh lebih tebal daripada yang digunakan untuk Burj Khalifa (yang mana memiliki tebal 3,7 meter) dan menggunakan 2,5 kali lebih banyak beton serta mampu menangani 750,000t beban vertical yang dihasilkan tower.
      Pondasi ini dicetak didalam cetakan selama 30 jam dengan menggunakan 5,300 truk pengaduk beton ready-mix. Beton berkekuatan tinggi dan panas yang sangat rendah dengan kekuatan mencapai 50MPa-80MPa digunakan sebagai campuran pondasi sama seperti mega kolom, core walls dan flat slab.

v  Kolom & Core walls
      Sistem struktur tower ini terbuat dari sistem struktur yang tahan gempa dan tahan terhadap beban lateral. Struktur tahan gempanya terdiri dari core wall, 8 mega kolom dan deck slab dengan batang baja.
      Core walls teletak pada bagian tengah bangunan yang menerus hingga ke lantai 123, sementara 8 kolom mega diletakkan disekeliling bangunan. Core walls menangani 60 % dari beban Tower, sementara 40% sisanya ditangani oleh mega kolom.
      Selanjutnya, sistem struktur tahan beban lateral pada bangunan ini terdiri atas outriggers dan belt truss yang dipasang pada lantai 39 sampai 44, 72 sampai 76 dan 104 sampai 107 (lantai mekanik, perlindungan, sky lobby dan area fasilitas hotel).
      Disamping itu  digunakan pula struktur diagrid pada bagian teratas bangunan (lantai 102 ke atas yang  berisi kantor, museum, dan ruang observasi.
      Rangkaian belt truss menyalurkan struktur diagrid ke konfigurasi kolom di lantai hotel. begitupula kolom di lantai hotel ke mega kolom ke lantai officetel dan kantor. Hanya dua tingkat outriggers  yang mengikat sekeliling mega kolom ke inti beton yang dibutuhkan untuk mengendalikan pergerakan horizontal dan vertical pada bangunan sebagai akibat dari beban angin. 3.3 m x 3.3 m mega kolom pada lantai dasar sedikit kecil dibandingkan bangunan dengan tinggi hampir sama dengan lainnya, namun hal ini terbilang tetap memenuhi syarat.

v  Pelat lantai
      Menempati sebagian besar menara (dari lantai 2 sampai lantai ke- 86), lantai kantor, pusat perbelanjaan dan officetel menggunakan pelat lantai yang terbuat dari batang baja dengan sistem dek slab-on-truss, sedangkan lantai hotel (dari lantai 87 sampai 101) menggunakan sistem dek flat slab ketebalan 225300mm dengan drop panel di sekitar kolom. Untuk bagian teratas bangunan yang berisi kantor, museum, dan ruang observasi, digunakan pula pelat lanrai yang terbuat dari batang baja dengan sistem dek slab - on – truss. Sedangkan lantai pada basement hingga lantai 1 terbuat dari beton bertulang.
      Meskipun bentuk bangunan yang meruncing menyebabkan kompleksitas struktural yang menantang, namun desain struktur bangunan ini terbilang efektif untuk meminimalkan beban angin.

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar