Rabu, 19 Agustus 2015


Title:
Never Ever (Secret Fansite)
PART 1

Cast:
Jeon Hae ra as You, Kim Mingyu, Jung Nami, Seventeen member, others

Genre:
general, romance, school live, comedy, others

Author:
IRri29

Word:
jangan jadi pembaca rahasia ya, beri komen dan kritik setelah membaca :) maaf bila ada kesamaan nama, foto, atau yang lainnya dan
maaf bila tulisan banyak yang salah ketik >,< karena kesempurnaan hanya milik Allah :)


"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Tringg.. Tringg..

Bunyi jam weker Hae ra yang terletak di samping tempat tidurnya menunjukkan tepat jam 06.50 pagi.

Hae ra tampak terganggu dengan suara berisik dari jam wekernya,  sebenernya dia masih tidak ingin beranjak dari tempat tidur karena  dia habis begadang melihat acara musik boyband kesukaannya.

Brakk!!!!

Dengan mata tertutup Hae ra melempar jam wekernya itu ke lantai tanpa sengaja. Saat sudah tidak ada suara yang mengganggunya, dia pun melanjutkan tidurnya.

"Bonamana..Bonamana..Bonamana (Super Junior - Bonamana)" kini giliran suara Handphonenya yang berbunyi menandakan alarmnya jam 07.00, Haera lagi-lagi hanya menutup telinganya karena suara berisik yang mengganggu tidurnya.

"aishh jinja! (aishh benar-benar!), kenapa waktu bergulir dengan cepat? Aku masih mengantuk!" oceh Haera sambil mematikan alarm di handphonenya. Dengan terpaksa Haera melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.

"""""

"hosh.. Hosh" suara nafas Haera yang sedang berlari sekuat tenaga menuju pintu gerbang, dia berharap tidak terlambat di hari pertama sekolah.

Tapi keburuntungan lagi tidak berpihak kepadanya, pintu gerbang sekolah yang diatasnya terdapat tulisan "Seoul Broadcasting High School" itu ternyata sudah di tutup dengan rapat.

"haduhh bagaimana ini? Pintunya sudah tertutup. Bagaimana jika nanti aku tidak mendapatkan kelas? Arghh!" Haera mengacak-acak rambutnya karena frustasi.
              "Ahjushi! Tolong buka-kan pintu ini! Aku ingin masuk! Ahjushi!" Haera berteriak memanggil satpam sekolah, tapi tetap tidak ada jawaban. Mungkin satpam sekolah sedang berkeliling.

"hosh.. Hosh.. Hey, apa pintu gerbangnya benar-benar  di tutup rapat?" tanya seorang namja (laki-laki) yang berada di samping Haera, tampaknya dia juga telat.

Haera tak bergeming ataupun menjawab pertanyaan laki-laki itu, karena dia terpesona melihat wajah laki-laki yg ada di hadapannya itu.

Tingginya sekitar 185 cm, tatapannya hangat, berambut hitam berponi, giginya sedikit gingsul, di telinganya terdapat tindikkan, suaranya sedikit berat, dan wajahnya yang tampan itu membuat Haera tidak bergeming untuk yang pertama kalinya saat melihat Laki-laki.

Laki-laki itu sepertinya siswa dari sekolah ini juga, karena dia memakai seragam yang sama.

"hey, halo! Hey!" laki-laki itu mengibas-ngibaskan tangannya ke wajah Haera untuk menyadarkan dari lamunannya itu.

"euh? Kau bilang apa?" tanya Haera yang baru sadar dari lamunannya. Wajah Haera terlihat memerah, karena di setiap Haera melihat hal yang dia suka pasti wajahnya memerah.

"ahhaha" laki-laki itu sedikit tertawa karena melihat tingkah Haera.

"pabbo-ya!(aku bodoh!), kenapa aku jadi bertingkah seperti ini?" ucap haera dalam hati.

"hmm.. Kau ingin masuk juga kan? Kajja (ayo) ikuti aku" kata Haera menunjukkan jalan.

“””””

"kau yakin bisa melewati pagar pembatas itu?" tanya laki-laki itu.

"jangan khawatir, aku sudah sering melakukannya dari kelas 1" jawab Haera yang kini sedang memanjat pagar pembatas.

"wow ternyata dia hebat" gumam laki-laki itu.

 "hey kau, bisa tolong kau pegangi tas kameraku? Aku sedikit susah memanjat gara-gara tas kamera ini" Haera menyodorkan tas kameranya.

"baiklah.. Tapi untuk apa kau membawa kamera?" tanya laki-laki itu lagi.

"untuk memotret oppaku" jawab Haera.

"oppa?" laki-laki itu tampak berpikir, sepertinya dia tidak mengerti apa yang dimaksud Haera.

"hey, kau bisa memberikan tas itu sekarang?" kata Haera yang kini tengah duduk di atas pagar pembatas. Laki-laki itu memberikan tasnya.

"kau bisa memanjatkan?" tanya Haera, Laki-laki itu tampak berpikir.

"apa jangan-jangan kau tidak bisa memanjat?" tanya Haera lagi.

"ahaha.. bukannya tidak bisa, tapi aku belum pernah mencobanya. Tapi untuk sekarang aku akan mencobanya!" Laki-laki itu pun memanjat dengan tidak ada halangan.

“”””””

"huft, ternyata tidak terlalu susah yaa memanjat" kata laki-laki itu sambil merapikan baju seragamnya.

"kajja kita harus cepat, sebelum pembagian kelas selesai" kata Haera.

Haera dan laki-laki itupun berlari menuju auditorium sekolah, dan saat itu juga mereka berpisah ke tempat masing-masing. Mungkin hari itu akan menjadi yang terakhir Haera bertemu dengan Laki-laki tampan itu.

"""

"yosh! Aku dapat kelas 2-C, kira-kira aku mendapatkan teman yang sama-sama menyukai SuJu tidak ya?" kata Haera sambil mencari-cari letak kelas 2-C.

Drett..

Haera membuka pintu kelas, ternyata sudah banyak siswa yang berada di kelas itu. Bahkan sudah menentukan tempat duduk masing-masing. Haera mengambil bangku 2 dari belakang dan dekat dengan jendela. Ya, memang itu tempat yang di sukai Haera. Selain gampang untuk bolos lewat jendela, dia juga bisa sedikit santai.

"annyeong, aku Nami, Jung Nami. Namamu siapa?" tanya  perempuan di depan Haera dengan senyum yang ramah.

“aku Haera, Jeon Hae ra” jawab Haera, lalu membalas senyuman dari teman barunya itu.

 “Jeon Haera?” Nami terlihat berpikir.

“Apa kau yang punya fansite ‘HaeJJ [Secret Fansite]’ (fansite penggemar Donghae) yang terkenal dengan sebutan ‘Mysterious Woman Photographer’. Gara-gara dia sangat tertutup itu?" tanya Nami.

"syutt, pelankan suaramu. Darimana kau mengetahuinya?" tanya Haera.

"Daebak!! Aku sangat suka dengan semua foto dari blogmu, aku juga akan memberitahu identitas tersembunyiku, aku adalah stalker yang handal" bisik Nami.

"wahh benarkah? apa kau  juga penggemar SuJu?" tanya Haera.

"tentu!" jawab Nami.

“akhirnya aku mendapatkan teman yang sama sepertiku..” batin Haera.

“kalau kau seorang Photographer Fansite, berarti kau sering bertemu dengan semua oppa SuJu dong? Wahh kau sangat beruntung Haera” kata Nami.

“ahhaha tidak juga, jika aku lupa membawa kartu member  fansite. Kadang aku tidak bisa bertatap muka dan menfoto mereka” jawab Haera.

“tapi setidaknya kau pernah bertemu dengan mereka,  sedangkan aku hanya bisa melihat mereka dari TV, internet, atau Foto” kata Nami.

“ketika Fanmeeting apa kau tidak pernah datang?” tanya Haera.

“bahkan ketika Fanmeetingpun aku hanya bisa membeli tiket yang paling belakang, jadi tidak pernah bisa kesempatan untuk bertatapan langsung” jawab Nami.

“ternyata aku lebih beruntung daripada dia, padahal selama ini aku sering mengeluh ketika tidak bisa bertemu mereka” batin Haera.

“kalau begitu, jika nanti datang ke Fanmeeting kau bisa ikut dengan denganku. Aku selalu mendapatkan tempat paling depan, kalau mau kau bisa membantuku membawakan tas kamera ketika aku memotret. Jadi nanti kau akan bertemu dengan mereka secara langsung, bagaimana?” tanya Haera kepada Nami.

“benarkah??” tanya Nami sedikit tidak percaya.

“tentu, karena kau teman pertamaku di kelas ini” Haera tersenyum.

“Gomawo (Terima Kasih), Haera. Kau memang teman yang baik” Nami memeluk Haera karna senang.

“ne!” Haera membalas pelukannya.

Drrettt....

                Seseorang membuka pintu kelas 2-C.

“Woww diakan..”

“prince dari kelas 1-A itu kan?”

“ya tuhan dia benar-benar tampan”

“OMO aku mimpi apa semalam bisa-bisa sekelas sama Prince 1-A?”

“lihat-lihat dia sangat keren!”

Para siswa perempuan saling berbisik saat melihat laki-laki yang baru saja masuk kedalam kelas.

“laki-laki yang tadi? Dia sekelas denganku??” ucap Haera dalam hati.

“Kau?” tanya Laki-laki itu kepada Haera.

“aku?” Haera melihat ke sekitar memastikan sebenernya siapa yang laki-laki itu tunjuk.

“iya kau, SpiderWoman” katanya.

“mwo? SpiderWoman?” ucap Haera dalam hati, dia sedikit bingung sebenarnya apa maksud dari laki-laki itu memanggilnya SpiderWoman.

“Kau yang tadi memanjat bersamaku kan?” tanya Laki-laki itu.

Seketika para perempuan di kelas berbisik membicarakan Haera karena telah berbicara kepada Prince di sekolah ini, padahal laki-laki yang di panggil Prince oleh semua murid sekolah ini  tidak pernah mengajak ngobrol ke perempuan duluan.

“kau tidak ingat? Padahal tadi kau memintaku untuk memegangi tas kameramu itu” tanya laki-laki itu lagi yang kini duduk di bangku samping Haera.

Duaaarrrr!!!

Seakan semua perempuan di kelas terkejut mendengar ucapan sang Prince, bagaimana mungkin? Seorang Prince sekolah yang terkenal ramah tapi tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu kepada perempuan, kini dia barusan mengatakan ‘memegangi tas seorang perempuan? Karena perempuan itu yang menyuruhnya’. Benar-benar tidak bisa di percaya.

Haera tidak dapat berbicara apa-apa karena semua perempuan di kelasnya selain Nami, melihatnya dengan tatapan sinis.

“huft..” Haera menarik nafas.

“ohh yang tadi itu kau? Aku tidak sempat melihat wajahmu tadi..” akhirnya satu buah kalimat keluar dari mulut Haera, dia sengaja pura-pura tidak tahu karena ini untuk kebaikannya.

“ohh begitu” laki-laki itu tampak tidak puas dengan jawaban Haera, bahkan dia hampir ingin mengucapkan ‘Terima Kasih’ karena sudah membantunya tadi, tapi dia tahan ucapan itu karena kecewa Haera tidak mengenalnya.

Laki-laki yang dipanggil Prince itupun segera pergi keluar kelas.

“Haera, apa kau tadi benar-benar memanjat bersamanya?” tanya Nami.

“syutt.. jika iya memangnya kenapa?” bisik Haera.

“daebakk!!” Kata Nami.

“memangnya dia siapa? Kenapa saat dia berbicara padaku, semua perempuan di kelas pada menatapku sinis?” tanya Haera.

“dia adalah Prince sekolah kita, kau tidak tau?”

“tidak hehe” jawab Haera.

“apa kau tau Kim Mingyu dari kelas 1-A?” tanya Nami.

“Kim Mingyu? Aku tidak tau hehe” jawab Haera.

“kau bersekolah disini, tapi kau tidak tahu dia?” tanya Nami lagi.

“memangnya dia siapa?”

“kau pasti taukan Prince sekolah kita?”

“aku tidak tahu juga hehe..”

“kau selama ini berada disekolah ini ngapain aja? Apa kau jarang keluar kelas?  Apa kau tidak punya teman?” tanya Nami lagi yang sedikit kesal.

“memang aku tidak punya teman saat di kelas 1, aku juga jarang berbaur dengan teman-teman di kelas. Karena itu aku kadang suka bolos pelajaran kelas untuk pergi kemanapun oppa SuJu pergi lalu aku memotret mereka dan memasukkan foto itu ke blog pribadiku” jawab Haera, Nami terdiam saat mendengar ucapan temannya.

“maaf, aku tidak bermaksud..” kata Nami.

“Gwenchana.. (tidak apa-apa)” Haera tersenyum.

“jadi kau bisa memberi tahu kalau laki-laki itu tadi siapa?” tanya Haera.

“tentu!” kata Nami bersemangat.

“Kim Mingyu, yang suka dipanggil Prince Ming, Mingyu, dan masih banyak lagi. Dia adalah calon Artis dari sekolah kita, bahkan saat ini dia sudah menjadi Trainee selama hampir 3 atau 4 tahun lebih di Entertainment terkenal dan gosipnya sebentar lagi dia akan debut” Nami menjelaskan.

“wow jadi dia akan menjadi artis” kata Haera kagum.

“sebenernya di sekolah ini ada satu lagi yang seperti dia, tapi dia 1 tahun di bawah kita jadi belum terlalu terkenal seperti Mingyu. Namanya yang satu lagi itu adalah Boo Seungkwan, dia kelas 1-C”

“lalu kenapa saat Mingyu berbicara padaku, semuanya menatapku sinis?” tanya Haera.

“karena kau adalah perempuan yang pertama diajak bicara oleh Mingyu” jawab Nami.

“hanya karena itu?”

“aku bilang kau adalah perempuan pertama yang diajak bicara olehnya, jadi sebelumnya dia tidak pernah mengajak bicara duluan kepada perempuan. Jadi perempuan-perempuan itu sedikit syirik kepadamu”

“apa dia selama ini selalu bersikap buruk kepada perempuan?”

“bukan seperti itu, mingyu sangat ramah ke semuanya. Ketika di sapa dia akan balik menyapa bahkan akan menjadi sangat ramah jika kau yang mulai mengajaknya berbicara duluan , tapi dia tidak pernah menyapa duluan ke perempuan. Jadi itu alasannya semua murid yeoja di kelas ini sedikit terkejut dan iri kepadamu..”

“ohhbegitu..” Haera cukup mengerti.

“””””””

Ting.. Nong.. (Semua siswa harap memasuki kelas sekarang juga)

                Bel tanda masuk berbunyi, Semua murid kelas 2-C telah memasuki kelas bahkan sudah menempati tempat duduknya masing-masing.

                “Mingyu-shi, bolehkah aku duduk di bangku depanmu?” tanya murid yeoja kepada Mingyu dengan wajah yang di imut-imutkan.

“ohh tentu” jawab Mingyu dengan tersenyum ramah.

“gomawo!” yeoja itu tampak sangat senang dengan jawaban yang di berikan Mingyu.

“hey! Kau tidak boleh duduk disitu! Itu tempat untukku!” murid yeoja yang lain meributkan tempat duduk itu juga.

“hey! Kata siapa itu tempatmu? Itu tempat ku!” murid yeoja yang lainnya juga ikut meributkan hal yang sama.

“mereka sangat merepotkan” batin Mingyu.

Karena sangat berisik dengan ocehan para fans Mingyu, Mingyupun menutup telinganya dengan Headphone lalu tidur dengan tangan yang melipat di atas meja.

“sepertinya kelas kita akan sangat ramai” kata Nami yang melihat kejadian itu.

“sepertinya dia sangat tidak menyukai suasana ini, tapi karena dia sudah terlanjur terkenal dan banyak yang menyukainya jadi dia berusaha terlihat baik di depan semua orang. Sungguh menyedihkan..” ucap Haera dalam hati sambil melihat Mingyu.

“Haera! Hey kau tidak mendengar ucapanku?” kata Nami yang sedikit kesal karena Haera tidak mendengarkan ucapannya.

“euh? Kau bicara apa?” tanya Haera.

“kau diam-diam memandang Mingyu ya?” tanya Nami.

“mwo? A..aniya!” jawab Haera dengan sedikit gugup dan wajah sedikit memerah.

“tapi wajahmu itu tidak bisa ditipu haha” Nami mengejek.

“Nami-ah!!!”

#SKIP

                Istirahatpun tiba, Haera kini sedang duduk di bangku taman sekolah sendirian, karena dia menunggu Nami membeli makanan di Kantin.

                Haera sangat menikmati suasana sejuk musim semi di halaman sekolah ini, karena sangat bosan Haera memotret apapun yang ada ada di halaman sekolah untuk menghilangkan rasa bosannya.

Ckrekk! Ckrekk! Ckrekk!

                Haera memotret sangat banyak mulai dari pohon, gedung sekolah, dan beberapa siswa yang sedang melakukan kegiatan di halaman sekolah.

“Haera! Apa kau menunggu sangat lama? Mianhe..” kata Nami yang baru saja datang, di tangannya terdapat beberapa makanan dan minuman yang baru saja dia beli dari kantin.

“tidak.. aku tidak menunggu lama kok” jawab Haera.

“ini makanan dan minumanmu” Nami memberikan satu roti sandwich dan orange Jus kepada Haera.

“Gomawo” kata Haera.

“kau sedang apa?” tanya Nami.

“karena tadi aku bosan, jadi aku memotret beberapa pemandangan dan siswa di halaman ini”

“benarkah? Boleh aku lihat hasil potretanmu?”

“tentu” jawab Haera sambil memberikan kameranya kepada Nami.

Nami melihat semua hasil foto yang Haera potret sambil memakan roti sandwichnya.

               “wow.. kau memang sangat berbakat memotret Haera, semua yang kau potret jadi terlihat sangat bagus” puji Nami.

“benarkah? Gomawo hehe”

“omo! Haera coba kau lihat ini, kau memotret Mingyu juga?” tanya Nami.

“uhhukk.. Mwo?” Haera tersedak saat mendengar ucapan Nami barusan.

“Mingyu? Aku tidak merasa memotretnya” kata Haera.

“ini coba lihat” Nami memperlihatkan foto itu. Haerapun melihat foto itu.

Dan benar, di kamera Haera terdapat dua foto Mingyu yang sedang berdiri sambil memegang minuman. Foto pertama dia seperti sedang menggembungkan pipinya karena habis menuangkan air kedalam mulutnya, sedangkan foto kedua dia terlihat seperti memanyunkan bibirnya. Benar-benar foto yang lucu.



“fotonya sangat lucu haha” Nami tertawa, begitupun dengan Haera.

“Nami benar fotonya sangat lucu, tapi jika di lihat dia memang sangat tampan” batin Haera.

“omo! Kenapa aku jadi seperti ini? Tidak.. tidak.. hatiku harus untuk donghae oppa” ucap Haera dalam hati, Haera pun menggeleng-gelengkan kepalanya karena memikirkan Mingyu.

“kau kenapa Haera?” tanya Nami yang melihat tingkah aneh temannya itu.

“ahhhaha tidak, aku tidak apa-apa” Haera terpaksa tertawa.

“kalian menertawakan apa?” tanya Mingyu yang datang tiba-tiba entah darimana. Seketika Haera dan Nami berhenti tertawa karena terkejut.

“Mi..Mingyu? kau berada disitu sejak kapan?” tanya Nami gugup.

“Aku? Disini sejak kapan? sejak kalian tertawa tadi, apa di kamera itu ada hal yang lucu? Apa aku boleh liat juga?” tanya Mingyu yang sangat penasaran. Entah kenapa Mingyu dari sejak tadi selalu dia yang mengajak bicara duluan.

“andwe!!! (tidak!!!)” kata Haera dan Nami bersamaan.

“kenapa? Apa aku tidak boleh melihatnya?” tanya Mingyu.

“ahh itu..itu tidak begitu lucu sebenarnya, dan tadi kita hanya... hanya...” Haera tampak memikirkan kelanjutan alasannya.

“hanya sedang akting tertawa, iya kita sedang akting!” Nami ikut menyambung.

“benarkah?” tanya Mingyu tidak percaya.

“iya, kita memang sedang berakting hehe” Jawab Haera.

“ckck kau selalu saja berbohong, wajahmu itu tidak bisa di tipu” kata Mingyu lalu pergi meninggalkan Haera dan Nami.

 “ada apa dengan dia? Kenapa dari tadi dia selalu mengajakku bicara?” batin Haera.

“dia kenapa?” tanya Nami yang heran dengan sikap Mingyu.

“entahlahh, kajja kita ke kelas” ajak Haera.

# at Class 2-C

Haera berjalan menuju tempat duduknya, tapi ada yang aneh dengan tempat duduk yang di sebelah kanannya. Tadi pagi di bangku itu ada Tas diatasnya, tapi sekarang Tas itu tidak ada.

“Nami, bukankah itu bangkunya Mingyu? Tapi mengapa tasnya tidak ada?” tanya Haera.

“ohh itu, sekarang Mingyu sedang ada jadwal, jadi dia pulang cepat. Dia sering melakukannya saat kelas 1” jawab Nami.

“jadwal apa?” tanya Haera lagi.

“dia menjadi backup dancer Raina sunbae-nya di acara Music Core hari ini” jawab Nami.

“Music Core?” Haera tampak berpikir.

“Nami, habis ini kata guru tidak ada pelajaran kan?” tanya Haera.

“iya, memangnya kenapa?”

“mau ikut denganku?” tanya Haera.

“kemana?”

“HaeJJ Secret Fansite akan beraksi!” kata Haera.

“maksudmu kau akan memotret Mingyu?” tanya Nami.

“hmm bukankah SuJu oppa tampil disana juga sekarang? Kau ingin melihat mereka secara langsungkan? Kajja kita pergi” Haera membereskan semua peralatan sekolahnya yang ada di mejanya lalu pergi keluar kelas.

“benarkah kita akan melihat mereka? Haera aku sedang tidak bermimpikan?” tanya Nami sedikit tidak percaya.

“kajja kita pergi!!” Haera menarik Nami untuk keluar kelas.

“YEAH!!!!!!” teriak Nami yang sangat gembira.

# at MBC auditorium Music Core

               Haera dan Nami kini sudah sampai di ruangan Music Core MBC, saat mereka ingin masuk ke tempat khusus ‘Fansite’ mereka melihat beberapa artis yang sedang latihan. Nami tidak berkedip saat masuk keruangan ini, karena pertama kalinya dia ke tempat ini.

                Haera pun menunjukkan kartu Fansitenya kepada salah satu penjaga, setelah itu Haera dan Nami masuk ke tempat khusus Fansite.

“Haera, kau bisa menamparku?” kata Nami.

“Menamparmu? Untuk apa?” tanya Haera bingung.

“aku tidak sedang bermimpikan? Sebentar lagi aku akan bertemu dengan mereka” Mata Nami terlihat berkaca-kaca, sepertinya dia sangat senang saat ini.

“tidak.. kau tidak sedang bermimpi Nami, ini adalah kenyataan” Haera menjawabnya dengan senyum ramah.

“Haera gomawo sudah mengajakku!” kata Nami.

“Ne.. Nami coba kau lihat sebentar lagi acaranya akan di mulai, kau bisa pegang tas kameraku? Aku akan bersiap-siap untuk memotret” Haera mengeluarkan kameranya lalu mengecek keadaan kamera.

“OKE!!” Namipun membawakan tas kamera Haera.

Lalu Haera memakai masker,kaca mata dan topi untuk menutupi wajahnya.

“Haera, apa yang kau lakukan? Kenapa wajahmu di tutup dan memakai semua itu?” tanya Nami bingung.

“kau bilang aku adalah ‘Mysterious Woman Photographer’, jadi inilah aku yang sebenarnya ketika sedang memotret. Sebenarnya aku sengaja melakukan ini agar tidak banyak orang yang mengetahuiku hehe” jawab Haera.

“kalau begitu aku akan memakai masker juga, karena aku adalah Asisten  ‘Mysterious Woman Photographer’ haha” Namipun ikutan memakai masker.

“ Nami, apa kau siap?” tanya Haera.

“Siiaappppp!!!!” kata Nami Bersemangat.

Acara Music Corepun dimulai, dan yang pertama tampil adalah ‘San E & Raina - A Midsummer Night's Sweetness, 산이&레이나 - 한여름밤의 ’ .

Haera dan Nami sangat menikmati lagunya, tapi ada hal yang membuat Haera dan Nami terkejut. Ternyata Mingyu juga ada di atas panggung, dia menjadi Backup Dancer. Dia menari dan berakting bersama yeoja (perempuan) dengan sangat bagus.

Haera menatap Mingyu tanpa berkedip, Mingyu benar-benar membuat Haera dan penonton di ruangan ini terpesona.

“walau dia belum menjadi artis, tapi dia sudah profesional seperti artis terkenal. Dan saat di panggung kharismanya benar-benar keluar, kenapa dia sangat tampan?” batin Haera.

Dag Dig Dug

Untuk pertama kalinya jantung Haera berdetak kencang.

“Haera.. kau harus tenang” Haera menenangkan dirinya.

Haerapun segera memotret Mingyu yang berada di panggung diam-diam.

Ckrekk..Ckrekk... Ckrekk...

Haera memotret  cukup banyak, inilah beberapa foto yang di ambil oleh Haera.






Setelah San E dan Raina selesai bernyanyi kini giliran SuJu tampil membawakan lagu SPY. Haerapun mulai memotret mereka semua.

”””””””

Setelah acara Music Core selesai, Haera dan Namipun berjalan-jalan di sekitar lorong tempat artis-artis lewat. Mungkin jika sedang beruntung, mereka bisa bertemu langsung dengan Idola mereka.

“haera aku sangat senang hari ini, gomawo telah mengajakku!” Nami terlihat bahagia.

“ne.. jika mau kau bisa ikut denganku seterusnya ketika aku memotret mereka” kata Haera.

“tentu! Aku sangat senang menjadi asistenmu haha” Nami dan Haera tertawa bersama.

“Kalian?” tanya seseorang di depan mereka.

“Mingyu?” kata Nami, entah kenapa Haera hanya bisa terdiam ketika melihat Mingyu.

“sedang apa kalian disini? Kalian bolos sekolah?” tanya Mingyu.

“kita ngak ngebolos kok, kita pulang cepat karena tidak ada jadwal kelas. Daripada diam di sekolah jadi kita kesini” jawab Nami.

“kalian kesini untuk melihatku?” tanya Mingyu lagi.

“mwo? Melihatmu? Haha. Kita disini untuk memotret oppa-oppa kita, ya kan Haera?” kata Nami.

“ya, Nami benar” jawab Haera.

“kalau kalian memotret berarti kalian adalah seorang Fansite? Apa nama Fansite kalian?”

“tentu saja, namanya adalah HaeJJ Sec..yhfdrthstrrt” ucapan Nami terhenti karena Haera menutup mulutnya, sebenarnya Haera tidak ingin banyak yang mengetahui identitas aslinya sebagai Fansite yang sangat terkenal.

“HaeJJ Seccc??” pikir Mingyu.

“Kita bukan Fansite, tapi kita hanya fans yang datang sekali lalu memotret mereka beberapa. Hehh ne!” jawab Haera.

“ohh aku kira kalian adalah Fansite” kata Mingyu.

“hmm ne..” kata Haera dengan sedikit gugup.

“ka..kalau begitu, kita pergi dulu. Hwaiting!!” kata Haera langsung pergi dengan tangan yang masih menutup mulut Nami.

“Hwaiting katanya? Apa dia menyemangatiku?haha tingkahya sangat lucu” kata Mingyu sambil senyum-senyum.

“apa tadi dia melihatku di panggung? Jadi dia menyemangatiku karena itu” kata Mingyu lalu masuk ke ruang ganti.

- To Be Continued -


akhirnya Part 1 selesai aku publish, gimana? ceritanya ga jelas, bosen, seru, menarik atau gimana? hehe. kalau kata-katanya masih baku atau ga jelas mohon dimaafkan karena ini juga baru pertama kali nulis cerita pendek atau FanFiction :') 
ohh ya makasih untuk yang udah mau baca, kritik dan sarannya jangan lupa :) dan Tunggu Part 2nya di publish.. 
Gomawo ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar