Jumat, 21 Agustus 2015


Title:
Never Ever (Secret Fansite)
PART 3

Cast:
Jeon Hae ra as You, Kim Mingyu, Jung Nami, Seventeen member, others

Genre:
general, romance, school live, comedy, others

Author:
IRri29

Word:
jangan jadi pembaca rahasia ya, beri komen dan kritik setelah membaca :) maaf bila ada kesamaan nama, foto, atau yang lainnya dan
maaf bila tulisan banyak yang salah ketik >,< karena kesempurnaan hanya milik Allah :)

"''''''''''"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
#At Daehak-ro Marrioner Park



1 jam berlalu..


                “Huft.. sepertinya oppa-oppa suju sedang tidak ada jadwal, aku cari kemanapun tetap tidak ada” Haera kini sedang duduk di bangku Taman Daehak-ro Marrioner.

“ternyata di taman ini sangat sejuk dan ramai di siang hari, seandainya aku bisa pergi kesini setiap hari” Haera merenggangkan tangannya.

“wow pemandangan di taman ini benar-benar menarik, aku harus memotretnya” Haera mengeluarkan kamera dari tasnya.

Ckrreekk! Ckrreekk! Ckkrreekk!

Haera memotret dengan penuh semangat. Haera juga memotret orang-orang yang ada disana..

Ckrekk!

Entah kenapa Haera berhenti memotret. Haera seperti melihat sesuatu yang tidak asing lagi baginya.

“ini tidak mungkin, karena tadi dia memelukku. Kenapa aku jadi memikirkan dia terus? Aku yakin ini cuma hayalan, tidak mungkin juga dia berada disini kan?” Haera menggelengkan kepalanya, karena memikirkan seseorang.

“baiklah aku akan istirahat sebentar” Haera beristirahat sambil meminum minuman yang dia beli.

“tapi.. aku seperti memotretnya tadi. Dan dia sangat nyata, apa aku coba lihat hasil potretan tadi untuk memastikannya? Ya.. aku akan melihat hasil potretanku tadi” Haerapun mengambil kameranya untuk melihat hasil potretannya tadi.

“OMO! Ini tidak bohong, ini benar-benar dia!” Haera tampak terkejut melihat foto yang ada di kameranya.

“jika ini hantu atau bayangan tidak akan mungkin sejelas ini jika di foto. Aku memang benar-benar memotret Mingyu tadi! Dan dia melihat kearah kameraku!!” batin Haera.


“kalau bertemu dengan dia bisa mati aku! Aku harus buru-buru pergi dari tempat ini..” Batin Haera.

Haerapun kembali memakai jaket, masker, dan topinya. Tetapi saat dia ingin berjalan, tiba-tiba ada 4 laki-laki sudah berada di depannya.



“permisi, bisa kita bicara sebentar?” tanya laki-laki yang berambut coklat dengan poni di keatasin. Bukannya menjawab Haera justru memandang satu-persatu wajah mereka.

“sebelumnya kami minta maaf kalo mengganggu waktu anda, tapi disini kita hanya ingin memberitahukan bahwa kita disini ingin mempromosikan Boyband kita” lanjutnya.

“Bo..boyband?” tanya Haera.

“ne, kita berempat member dari boyband itu. Nama boyband kita adalah..”

“Say The Name..Seventeen!!” serentak mereka berempat. Haera hanya bengong melihat mereka, terlebih diantara mereka ada Mingyu.

“annyeong haseyo..  Vernon-ie, Choi Hansol imnida” kata laki-laki berambut coklat keriting, dengan wajah yang paling berbeda dari teman-temannya.

“dia tidak seperti orang Korea, tapi bahasa Koreanya sangat lancar” batin Haera.

“aku dari New York, Amerika” lanjutnya.

“ohh dia orang Amerika, pantas saja wajahnya tidak seperti orang Korea” batin Haera.

“ S.Coups, Choi Seung Cheol imnida. Aku adalah Leadernya”

“kharisma seorang leadernya sangat terlihat” batin Haera.

“ Wonwoo, Jeon Wonwoo imnida”

“Wow dia satu marga denganku” ucap Haera dalam Hati.

“annyeong haseyo. Mingyu, Kim Mingyu imnida” kata Mingyu dengan senyum ramah.

“arraseo, aku sudah tahu namamu!” ucap Haera dalam hati dan menatap sinis ke arah Mingyu.

“jam 3 nanti di taman ini kita mengadakan showlive persiapan debut kita, kita sangat berharap anda bisa menonton acaranya dan memberi penilaian kepada kami. Karena itu sangat berpengaruh terhadap debut kita nanti” kata laki-laki bernama S.Coups. Haera terlihat fokus mendengarnya.

“kau membawa kamera, apa kau seorang Fansite?” tanya mingyu tiba-tiba.

“hey, Mingyu-shi apa kau selalu berkata seperti itu kepada orang yang membawa kamera?” ucap Haera dalam hati dengan kesal.

“hmm memangnya kenapa?” tanya Haera.

“aku sangat berharap kau menontonnya lalu memotret kami, lalu kau memasukkannya ke Blogmu. Mungkin saja jika kau masukkan foto-foto kami ke blogmu, kami akan menjadi terkenal” kata Mingyu. “jika kita terkenal, aku akan memberimu hadiah” lanjutnya.

“mwo-ya? Apa-apaan dia ini, bersikap manis seperti itu?”

“hadiah? Apa Kau yakin akan tersenyum ramah dan memberiku hadiah saat aku memperlihatkan wajahku yang tertutup ini?” batin Haera.

“jika kau tidak mau menontonnya juga tidak apa-apa, kita tidak memaksa” kata laki-laki bermata tajam, Wonwoo.

“hmm.. bagaimana ya? Aku sangat sibuk, tapi akan aku usahakan hehe” Haera mencoba untuk ramah.

“arraseo, kalau begitu kita akan memberimu 1 stiker untuk menandakan kau sudah bertemu dengan kami” S.coups memberikan 1 stiker lambang Seventeen kepada Haera. Haerapun menerimanya.

“wow, ini sangat bagus” puji Haera.

“itu aku yang buat, jika kau menontonnya akan aku pastikan kau akan mendapatkan stiker seperti ini sangat banyak dariku. Kau harus menonton kami, OKE?” Mingyu mengedipkan satu matanya.

“hey, apa dia benar-benar seperti ini jika di luar sekolah?” ucap Haera dalam hati dengan perasaan ilfeel melihat tingkah Mingyu yang seperti itu.

“ahhaha arraseo, akan aku usahakan. Di taman ini kan?” kata Haera.

“ne, jangan lupa jam 3. kalau begitu, kita pergi dulu. Gamsahamida” kata S.coups, dan merekapun pergi meninggalkan Haera.

“aku harus menontonnya atau pergi?” tanya Haera kepada dirinya sendiri.

“huft, masih satu jam lagi acaranya. Lebih baik aku pergi dulu” Haerapun berjalan-jalan di sekitar taman. Saat itu juga Haera bertemu dengan member Seventeen yang lainnya, mereka sama-sama memprosikan Boyband mereka.

“””””””””
15 menit kemudian...

“huft, disini masih sepi..” kata Haera.

Ya, Haera sekarang sedang duduk di tempat penonton acara Showlive yang dikatakan member Seventeen tadi. Di tempat ini masih sangat sepi dan juga para kru-kru masih mempersiapkan panggungnya.

Awalnya Haera tidak peduli dengan ajakkan member Seventeen tadi, tapi entah kenapa dia berubah pikiran. Itu di karenakan karena Haera sangat penasaran dengan Mingyu saat tampil bersama member boybandnya.

“masih 45 menit lagi acara ini baru akan mulai, apa yang akan aku lakukan sekarang?” tanya Haera kepada dirinya sendiri.

“hey kau..” panggil seseorang dari belakang Haera, Haerapun menengok sambil memakai maskernya.

“Mingyu? Kenapa dia memanggilku? Apa dia sudah menyadari kalau ini aku? Bagaimana ini?!” batin Haera.

“fansite noona yang tadi kan?” tanya Mingyu.

“huft ternyata dia masih belum menyadarinya” ucap Haera dalam hati.

“noona?” tanya Haera.

“ahh aku salah ya? Apa kau seorang ahjuma?” tanya Mingyu yang belum menyadari bahwa yang dari tadi dia ajak bicara adalah Haera teman satu kelasnya.

“apa dia gila? Tubuh semungil ini di bilang ahjuma?” ucap Haera dalam hati dengan sedikit kesal.

“kau tidak menjawab, apa yang ku katakan tadi salah juga? Lalu kau k...”

“aku sepantaran denganmu” Haera memotong pembicaraan Mingyu.

“ahh kau sepantaran denganku, apa kau disini sedang menunggu acara Showliveku? Padahalkan masih 45 menit lagi acaranya akan dimulai” kini Mingyu dan Haera duduk bersebelahan, tanpa Mingyu tahu kalau dia sebenernya duduk disamping Haera temannya.

“kalau begitu aku pergi saja” Haera berdiri.

“tunggu!” Mingyu memegang tangan Haera untuk menahan pergi.

“lagi-lagi dia meyentuhku tanpa meminta izin” ucap Haera dalam hati, dia sebenarnya sudah sangat kesal dengan Mingyu saat tiba-tiba memeluk Haera tadi di rooftop sekolah.

“ Hey, aku kan bertanya kenapa kau marah?” Mingyu mengisyaratkan Haera untuk duduk kembali.

“tapi aku senang kau mau menonton acara Showliveku” kata Mingyu tersenyum.

“ohhiya namamu siapa? Lalu kau sekolah dimana?” tanya Mingyu.

“apa yang harus aku lakukan? Aku tidak mungkin memberitahunya kalau aku Haera” batin Haera.

“Secret” jawab Haera.

“secret? Maksudmu rahasia?” tanya Mingyu.

“kau panggil aku secret saja”

“ahh arraseo, secret-shi? Nama yang unik” kata Mingyu.

“jam segini kau tidak ke sekolah? Apa kau bolos? Hey kau sekolah dimana? Beri tahu aku..” kata Mingu kepo, saat ini Haera benar-benar bertambah kesal.

“jika kau bertanya seperti itu terus aku akan pergi”

“hey..hey arraseo. aku tidak akan bertanya lagi” kata Mingyu.

“kenapa kau disini? Kau tidak siap-siap untuk penampilanmu nanti?”

“kau mengusirku?” tanya Mingyu dengan tatapan dingin, Haera tidak menjawab.

“Mingyu-shi kajja kita latihan!” panggil Wonwoo dari kejauhan.

“hey secret-shi, ini hadiah yang aku janjikan kepadamu tadi. Ohh iya janga lupa, kau harus memotretku dan semua teman-temanku ne? Aku pergi dulu, sampai jumpa lagi” Mingyu memberikan 10 stiker lambang Seventeen lalu pergi ke segerombolan membernya untuk latihan.

“dia menempati janjinya..” kata Haera dengan kagum.

Haerapun secara diam-diam memotret Mingyu saat latihan dari kejauhan.

“dia benar-benar sangat tampan jika difoto” Batin Haera sambil memotret.


“”””””

Waktupun menunjukkan jam 3, di tempat penonton acara Showlive ini juga sudah dipenuhi oleh orang-orang yang ingin menonton. Dan penantian Haerapun tidak sia-sia, 45 menit menunggu di tempat ini Haera berhasil mendapatkan tempat yang paling depan. Tempat yang cocok untuk memotret dengan jelas.

Di sampingnya sudah banyak sekali penggemar Seventeen yang datang untuk mendukung mereka, dan juga banyak Fansite Seventeen yang sudah siap untuk memotret member Seventeen.

Raina after school, rapper Jessi, Rhymer, Kye bumzu datang untuk menjadi juri mereka.




“wow yang menjadi jurinya artis terkenal” kata Haera dengan kagum.

Acarapun dimulai, semua member seventeen satu-persatu menaiki panggung lalu berdiri di bagian baris mereka masing-masing. Seketika Fans Seventeen bersorak menyemangati mereka.

“Wow Fans mereka sangat banyak” batin Haera.

“Say The Name SEVENTEEN! Annyeonghaseyo SEVENTEEN Imnida!!” semua member Seventeen serentak memperkenalkan nama boyband mereka.

“huuuaaaa huaaaa!!!” Semua fansnyapun semakin semangat bersorak.




“kami dari Seventeen, dengan jumlah 13 member yang sebentar lagi akan debut. Mohon dukungannya semuanya” sapa laki-laki bermata sipit dan berambut blonde, Hoshi.

“kita di bagi beberapa unit, ada 3 unit yang kita miliki yaitu performance team, hip hop team dan vocal team” beberapa member mengangkat tangan saat teamnya disebutkan.

“kita seperti tiga mesin perfoma tinggi dalam satu mobil” lanjut Hoshi.

“ karena begitu banyak orang yang datang hari ini, kami sangat gugup” kini Seungkwan bergantian menyapa.

“laki-laki yang kutemui tadi dan hampir ku timpahi saat turun dari pagar, dia benar-benar teman trainee-nya Mingyu. Tapi dimana yang bernama Dino?” ucap Haera dalam hati.

“hari ini kita mendapatkan misi untuk ‘menangkap hati publik melalui kinerja unit’. Dan kami telah mempersiapkan sangat keras, jadi inilah apa yang akan anda lihat hari ini” jelasnya.

“kami meminta banyak tepuk tangan dan respon dari awal sampai akhir acara ini” tambahnya.

“FIGHTING! FIGHTING! FIGHTING! OH!!!” semua member Seventeen bersemangat untuk memulai acaranya. Penontonpun dengan semangat memberikan tepuk tangan yang sangat meriah.

Dan yang pertama tampil adalah peformance team, yang terdiri dari Hoshi, Dino, The8 dan Jun. Mereka menampilkan dance yana unik, lucu, dan menarik.



“jadi Dino yang memakai topi, walau begitu aku tetap tidak pernah melihatnya di sekolah” batin Haera.

Yang kedua adalah vocal team yang menyanyikan lagu remake ‘Because of you’ after school dengan merubahnya menjadi musik akustik. Suara mereka benar-benar sangat bagus, bahkan semua penonton menikmati peampilan mereka.

“mereka sangat hebat, dancenya benar-benar menarik” ucap Haera dalam hati.

“tunggu, itu yang berambut panjang yeoja atau namja? Cantik sekali” batin Haera.




“baru pertama kali aku merinding mendengarkan suara nyanyian sebagus ini, benar-benar membuatku tersentuh” lagi- lagi Haera kagum dengan penampilan Seventeen.

Dan terakhir Hip Hop team yang menyanyikan dua lagu yaitu San E & Raina - A Midsummer Night's Sweetness dan supreme team – dang dang dang yang di aransemen sendiri oleh mereka. Penampilan yang terakhir ini justru lebih membuat penonton semakin semangat melihat mereka.




“jadi kemampuan Mingyu adalah Rapp” batin Haera.

Dan diam-diam Haera memotret Mingyu lagi.

Setelah mereka selesai menampilkan bakat mereka, merekapun kembali berkumpul di atas panggung.

“mungkin tidak banyak orang yang mengetahui tentang kami, tapi terima kasih untuk datang dan melihat kami. Kami Seventeen akan bekerja keras di masa depan!” kata Seungkwan yang kembali lagi menjadi MC.

“Gamsahamida!!” semua member Seventeen membungkuk terima kasih kepada penonton.

Setelah acara Showlive itu selesai penonton disuruh ke samping panggung, disana terdapat papan tulis yang isinya untuk pemilihan voting. Satu orang hanya boleh memberikan satu bintang di bawah nama team.

Haera memilih Hip Hop Team, ya... itu adalah team dimana Mingyu berada.

“setidaknya aku juga berterima kasih padamu, karena kau selalu baik kepadaku. Dengan bintang ini aku harap kau menang dan bisa debut” ucap Haera dalam Hati.

Lalu Haera pulang kerumahnya.

- To Be Continue -
Part 3 aku publish sekarang karena sekalian sama part 2 tadi, gimana? ceritanya nambah ga jelas ya? atau bosen, seru, menarik atau gimana? beri pendapatnya dong biar semangat ngelanjuttinnya hehe. kalau kata-katanya masih baku atau ga jelas mohon dimaafkan karena ini juga baru pertama kali nulis cerita pendek atau FanFiction :') 
ohh ya makasih untuk yang udah mau baca, kritik dan sarannya jangan lupa :) dan Tunggu Part 4nya di publish ya... 
Gomawo ^^


Title:
Never Ever (Secret Fansite)
PART 2

Cast:
Jeon Hae ra as You, Kim Mingyu, Jung Nami, Seventeen member, others

Genre:
general, romance, school live, comedy, others

Author:
IRri29

Word:
jangan jadi pembaca rahasia ya, beri komen dan kritik setelah membaca :) maaf bila ada kesamaan nama, foto, atau yang lainnya dan
maaf bila tulisan banyak yang salah ketik >,< karena kesempurnaan hanya milik Allah :)


""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
3 bulan berlalu..

#At Seoul Broadcasting High School

Haera sedang berjalan menuju kelasnya, tapi saat ingin memasuki kelasnya dia terhalang oleh segerombolan murid perempuan yang berdiri di depan pintu.

"wow.. Dia berani sekali..”

"dia yeoja dari kelas 2-A yang cantik dan kaya itu kan?"

"apa benar dia akan menembak Mingyu?"  suara bisikkan diantara murid itu.
Haera berdiri sejenak di Lorong depan kelasnya.

"kenapa di depan sangat ramai? Apa terjadi sesuatu?" pikir Haera.

“Hei, apa kau tahu disana sedang terjadi apa?” tanya Haera ke seseorang yang lewat di depannya.

“ohh itu, kau tahu? Cho Fanny kelas 2-A yang cantik dan kaya itu? Dia ingin menyatakan cintanya kepada seseorang dari kelas itu” jawab orang itu lalu pergi.

“Cho Fanny? aishh Orang itu selalu membuat sensasi” ucap Haera dalam hati.

Haerapun segera berlari dan menyerobot masuk di antara murid perempuan-perempuan itu.

"maaf, permisi! Kelasku disini izinkan aku masuk!" teriak Haera sambil menyerobot masuk.

"aish, ada apa dengan yeoja itu? Berani sekali menyerobot, padahal kita sudah lama menunggu disini" bisik salah satu murid perempuan kepada temannya.

"permisi!!!!!" teriak Haera lebih kencang.

"hey! Jangan menyerobot!" celoteh murid perempuan yang lainnya.

"aishh, jinja! Benar-benar merepotkan" batin Haera.

BRUK!!!!!!

“aww!” rintih Haera yang terjatuh karena terdorong, untungnya dia sudah masuk ke ruang kelasnya.

“Tapi, kenapa di dalam kelas sangat hening?” pikir Haera.
Haerapun mengangkat kepalanya.

“Omo!” haera terkejut melihat Mingyu sedang berdiri di depannya.

“kau sedang apa?” tanya Mingyu dengan tatapan dingin.

“euh? Itu.. Itu.. Tadi aku di dorong jadi.. Aku terjatuh” jawab Haera gugup. “kau sedang apa berdiri disitu?” tanya haera kepada Mingyu.

“hey! Yeoja rendahan, cepat pergi dari situ! Kau tidak lihat aku sedang berbicara dengan Mingyu-oppa hah?! Aku sedang menyatakan perasaanku kepadanya, jadi kau cepat minggir dan pergi dari sini!” bentak yeoja di belakang haera. Dan ternyata dia adalah Cho Fanny yang dikatakan oleh orang tadi.

“dia sedang menyatakan cinta kepada Mingyu? Apa dia gila?” batin Haera.

“apa kau bilang? Aku? Yeoja rendahan?!” Haerapun berdiri menghadap yeoja itu.

“seharusnya kau berkaca, sebenarnya siapa yang 'yeoja rendahan' itu? Jelas-jelas kau lah!” bentak Haera karena kesal.

“Mwo?!” Cho Fanny terkejut dengan ucapan Haera.

“menyatakan cinta kepada laki-laki huh? Apa kau tidak punya harga diri?! Bukankah itu salah satu sifat yeoja rendahan?”

PLAKK!!!

Tiba-tiba Cho Fanny menampar Haera, yang membuat pipi kiri Haera sangat merah.

“Cukup!” bentak Mingyu.

Haera meneteskan air mata, karena merasakan rasa sakit dari tamparan yeoja itu.

“Haera gwenchana?” tanya Mingyu.

Haera menatap Mingyu sekilas, bukannya menjawab pertanyaan Mingyu. Haera justru mengambil tasnya lalu pergi keluar kelas.

Nami yang baru datang ke kelas terkejut dengan keadaan Haera yang seperti itu, wajahnya benar-benar merah dan sepertinya tamparan itu sangat sakit.

“Haera, dia kenapa?” Tanya Nami kepada Mingyu, tapi tidak ada jawaban.

“kau itu kan sedang berurusan denganku, tapi kenapa kau melibatkan orang lain?” tanya Mingyu kepada Cho Fanny dengan tatapan kesal.

“tapi dia mengganggu..” jawab Cho Fanny.

“mengganggu? Justru kau yang sangat mengganggu!” bentak Mingyu.

Deg!!

Semua orang yang melihat aksi itu terkejut, karena ini pertama kalinya mereka melihat Prince Sekolah mereka membentak perempuan.

“mwo?” Fanny tampak terkejut mendengar perkataan Mingyu barusan.

“kau memang cantik, tapi kau sangat bodoh.”

 “apa kau tidak tahu? Aku sekarang sedang menjalani trainee, mana mungkin aku berpacaran. Kau ingin merusak masa depanku?! Iya?!" kata Mingyu.

Mi..mingyu-shi, aku tidak..bermaksud”

“aku tidak menyukaimu dan jangan pernah muncul lagi dihadapanku” kata Mingyu singkat.

ka..kau menolakku?! Bagaimana bisa?” tanya Fanny dengan sangat terkejut.

ohhiya, jangan pernah kau menyakiti temanku. Karena itu akan membuatku sangat-sangat membencimu” satu kata lagi dari Mingyu yang membuat Fanny benar-benar terkejut.

Mingyu pun keluar kelas meninggalkan Fanny dan murid-murid yang menontonnya.

“huh? Dia pikir dia siapa? Berani berbicara seperti itu? Lihat saja nanti, kau akan tergila-gila padaku mingyu!” kata Fanny dengan mata yang berkaca-kaca.

“hey! Kau kelas apa? Apa kau ada keperluan di kelas ini? Tidak kan? Cepat pergi dari sini!” bentak Nami yang jahil.

ne!” Fannypun pergi bersama dua temannya dan murid-murid yang menontonpun juga kembali ke kelasnya masing-masing.

                “hahaha cari masalah dengan Mingyu sih, jadi tau kan akibatnya” Nami tertawa puas.

""""""

At Rooftop

“hiks..hiks..” suara tangisan Haera.

Kini Haera sedang duduk menyender sambil melipat lutut dan tangannya di pembatas rooftop sekolah.

“sebenernya apa salahku? Hiks, kenapa aku di tampar? Hiks” ucap Haera sambil menangis.

“hey!” panggil Mingyu yang berdiri di samping pintu rooftop.

“hiks.. Hiks” Haera tetap menangis karena tidak mendengar.

“hey! Berhentilah menangis”! Mingyu menarik salah satu tangan Haera, sehingga Haera mengangkat kepalanya.

Haera menatap Mingyu dengan lesu, matanya sembab dan pipinya masih merah bekas tamparan tadi. Melihat keadaan Haera yang seperti itu, Mingyupun melepas tangan Haera.

Haerapun menenggelamkan wajahnya kembali di balik tangannya.

“mianhe..(maaf)” kata Mingyu.

“pergilah, hiks. aku sedang ingin sendiri..” kata Haera.

“tidak” jawab Mingyu.

“pergi!” bentak Haera.

Karena kesal melihat Haera yang seperti ini, Mingyu pun menarik lagi tangan Haera untuk berdiri. Haera memberontak, tapi Mingyu tetap bersikeras untuk membuat Haera berdiri dan menatapnya.

Bruk!!!

Mingyu menyenderkan Haera ke tembok pembatas dengan paksa.

“tatap aku” kata Mingyu, tapi Haera tetap menunduk dan menangis.

“sampai kapan kau akan menangis seperti ini huh?!” bentak Mingyu.

aku bilang pergi! Aku ingin sendiri!” jawab Haera.

Deg

Mingyu memeluk Haera dengan tiba-tiba.

“a..apa yang dia lakukan?” batin Haera.

tenangkan dirimu dulu, ini semua salahku. Jadi jangan memberontak, kau bisa memelukku sampai kau tenang” kata Mingyu.


Deg deg deg

“Kenapa jantungku berdetak kencang? perasaan ini.. tapi entah kenapa, aku sangat nyaman”

“dari sini aku bisa mendengarkan detak jantung Mingyu yang juga berdetak kencang”

“Dan juga aku bisa mencium parfum dari bajunya, wanginya sangat maskulin” batin Haera.

Entah kenapa saat Mingyu memeluknya, Haera menjadi sangat tenang  .

""""

 Beberapa menit kemudian.

“kau sudah berhenti menangis?” tanya Mingyu.

Haera melepaskan pelukkan Mingyu, tapi tetap tidak menatap Mingyu.

“maaf” kata Mingyu lagi, Haera tetap tidak menjawab.

“hey setidaknya kau berbicara padaku dan berterima ka..”

“gomawo” jawab Haera yang memotong pembicaraan Mingyu.

“benar-benar menyebalkan, seharusnya kau bilang itu dari tadi..” kata Mingyu.

“mianhe, kau bisa pergi sekarang” lagi-lagi Haera mengusirnya.

“kau kompres pipimu dengan ini, agar tidak membengkak nantinya” Mingyu memberikan saputangan dan es batu.

“aku tidak apa-apa” jawab Haera.

“jangan munafik” Mingyu meraih tangan Haera, lalu menaruh sapu tangan dan es batu di tangannya.

“cepat kau kompres, daripada wajahmu nanti jadi jelek. Aku tidak mau tanggung jawab yaa, jika kau nanti jadi jelek” ledek Mingyu.

                “dan aku juga tidak mau berhutang budi karena ada orang yang tersakiti karenaku” tambahnya.

Haerapun mengkompres pipinya dengan es batu yang diberikan Mingyu. Dan Seketika suasana menjadi hening, mungkin Mingyu dan Haera sama-sama canggung.

“kenapa kau sangat baik padaku?” kata Haera memulai pembicaraan.

“i..itu sebagai tanda terima kasih. karena kau, aku jadi terbebas dari yeoja gila tadi”

“tanda terima kasih? Apa kau juga senang melihat ku di tampar olehnya?! Kau berterima kasih, karena aku yang kena tamparan?!” Haera terlihat kesal.

“aishh.. bukan itu maksudku” kata Mingyu.

“lalu?”

 “karena kau langsung pergi pas di tampar tadi, jadi aku juga bisa memarahinya dan pergi. kau tau? Sudah sejak lama aku ingin merasakan momen ini”

“membentaknya sampai dia benar-benar merasakan sakit hati” jelas Mingyu.

“ternyata prince sekolah ini sangat suka membuat sakit hati perempuan, sungguh tidak bisa dipercaya” Haera menatap Mingyu sinis.

“arghh, kau tidak mengerti juga?” ucap Mingyu frustasi.

“dengar! aku bukan orang seperti itu. Aku melakukan hal tadi kepada yeoja itu, karena dia selalu mengikutiku dan menganggap aku ini pacarnya padahal aku ini bukan pacarnya”

“aku tidak suka dengan sikapnya. kau tau kan? Aku ini trainee, sudah jelas aku tidak boleh berkencan dan jika ketahuan ada gosip aku berpacaran. Aku akan pasti langsung di keluarkan” jelas Mingyu lagi.

“memang benar sih apa yang di katakannya. Seorang Trainee memang harus menjaga semuanya dimulai dari fisik, sikap, pola makan, bahkan status hubungan” batin Haera.

aku sudah 3 tahun lebih bekerja keras untuk menggapai impianku dan tinggal sedikit lagi aku akan menggapainya. Jadi, aku tidak ingin impianku dari kecil hilang begitu saja karena aku di gosipkan berpacaran” kata Mingyu.

terus, memangnya aku peduli?” kata Haera.

kau benar-benar tidak bisa di ajak kompromi ya?” Mingyu terlihat kesal.

kau tidak perlu berterima kasih ataupun merasa bersalah. aku di tampar bukan karena kau, tapi karena kesalahanku sendiri. Lagian juga, sebenarnya hari ini aku sedang males ke kelas jadi dengan keadaanku yang seperti ini aku bisa bolos. Yeay!” Haera terseyum senang.

“aku pergi dulu! Bye bye” kata Haera yang langsung pergi meninggalkan Mingyu.

“hey! Kau jangan bolos! Aku akan lapor kepada wali kelas!” teriak Mingyu, tapi Haera tidak menghiraukannya.

“ohhiya.. kau jangan mengikutiku ne!! byee” kata Haera sambil melambaikan tangan.

“aishh jinja, yeoja itu benar-benar membuat frustasi” oceh Mingyu.

“”””

                Drreet...

Mingyu membuka pintu kelas, tampak guru matematika sedang mengajar. Guru dan semua murid di kelas melihat kearahnya, Mingyu membungkuk 90 derajat untuk memberi sapaan kepada gurunya.

“Mingyu darimana saja kamu? Kenapa baru masuk ke kelas?” tanya guru.

“maaf hari ini saya ada jadwal, saya izin pulang cepat” jawab Mingyu.

“arraseo, pergilah” kata guru.

“gamsahamida seosangnim (terima kasih, guru)” Mingyu membungkukkan badannya lagi lalu pergi meninggalkan kelas.

Di sekolahan, Mingyu kadang di perbolehkan pulang cepat karena sekolah sudah tau dia adalah seorang trainee yang sedang mempersiapkan debutnya. Jadi  sekolahan memberikannya keringanan jika ingin pergi di saat jam pelajaran sedang dimulai.


“”””

BRUKK!

Haera berhasil memanjat pagar sekolah, lalu Haera merapikan bajunya yang sedikit lusuh.

“Nami, tolong bilang kepada seosangnim(guru) kalo aku izin pulang cepat karena tiba-tiba saja aku merasa tidak enak badan. Gomawo ^^”

Haera mengirim sms untuk Nami, sebenarnya dia tidak ingin membolos hari ini. Tapi karena kejadian tadi, Haera jadi benar-benar malas untuk pergi ke kelas.

“mwo? Kau sakit? Apa karena kejadian tadi? Arraseo, nanti akan aku sampaikan kepada seosangnim. Semoga cepat sembuh Haera-ah!! Hwaiting!! J” Namipun membalas pesan Haera.

“maaf sudah membohongimu Nami-ah” batin Haera.

“OMO!” Haera terkejut melihat yang ada di belakangnya.

Terlihat laki-laki berambut coklat dan berwajah cubby itu sedang duduk setengah tidur sambil melihat Haera dengan wajah yang sepertinya terkejut. Dia juga memakai seragam yang sama dan mebawa tas.

“apa dia juga membolos?” pikir Haera.

“hey, kau tidak apa-apa?” tanya Haera sambil memberikan tangannya untuk membantunya berdiri.

“sebentar.. huft” laki-laki itu menarik nafas.

“apa kau tidak apa-apa?” tanya Haera lagi.

“gwenchana, aku hanya sedikit terkejut tadi” jawabnya lalu dia berdiri.

“terkejut?” tanya Haera bingung.

“hey bagaimana aku tidak terkejut? Saat aku sedang jalan tadi kau tiba-tiba turun dari atas, apa kau gila?!” laki-laki itu terlihat kesal.

“maaf, aku kira tadi tidak ada orang” kata Haera.

“haishh jinja, hey apa kau seorang spideman? Kau ini perempuan tapi kenapa keluar sekolah dengan cara memanjat seperti itu? Padahal sekolah kita sudah menyediakan pintu gerbang yang sangat besar untuk dilewati” oceh laki-laki itu, Haera yang mendengarnya hanya bisa terdiam dan tidak menjawab.

“kenapa laki-laki ini sangat cerewet?” keluh Haera dalam Hati.

“apa jangan-jangan kau membolos?” tanya laki-laki itu.

“aniya” jawab Haera.

“lalu kenapa kau juga berada di luar sekolah juga? Apa jangan-jangan kau membolos juga?” Haera bertanya balik.

“hey kau tidak tahu aku?” tanya laki-laki itu, Haera menggeleng.

“aku Boo Seungkwan, kelas 1-C. Aku cukup terkenal di sekolah ini, karena aku, Dino dan Mingyu-hyung sebentar lagi akan debut” katanya dengan sangat bangga.


“jinja? Tapi aku benar-benar tidak mengenalmu” jawab Haera.

“tunggu.. Boo seungkwan? Apa anak ini yang diceitakan oleh Nami kemarin? Tapi Nami tidak menceritakan anak yang benama Dino, apa dia juga calon artis? ” batin Haera.

“haishh melihatmu yang seperti ini aku jadi tidak yakin kau bersekolah disini, kau kelas berapa?” tanya Seungkwan.

“euhh aku kelas..” jawab Haera.

“hey Boo Seungkwan, kau berbicara dengan siapa?!” panggil seseorang dari arah belakangnya.

“ohh Mingyu-hyung!! Aku sedang berbicara dengan gadis i... loh dia kemana?” Seungkwan terlihat kebingungan karena perempuan yang dia ajak ngobrol tadi tiba-tiba menghilang.

“kau berbicara dengan siapa?” tanya Mingyu.

“ini aneh, pergi kemana yeoja itu? 5 detik yang lalu aku mengobrol dengannya tapi sekarang dia tidak ada” jawab Seungkwan.

“jangan-jangan kau mengobrol dengan Hantu wanita hihihihi” Mingyu menakut-nakuti.

“hey hyung! Jangan menakut-nakutiku!” bentak seungkwan.

“ohhiya, apa Dino sudah kau beri tahu kalau hari ini kita ada jadwal?” tanya Mingyu.

“Dino? Tadi aku melewati kelasnya dan memberi kode, katanya dia sedikit terlambat datang karena dia sedang ada ujian olahraga. Tapi jam 1 dia sudah akan siap” jawab Seungkwan.

“ohh arraseo, kajja kita ke dorm. Hari ini kita ada jadwal promosi untuk debut kita kan?” kata Mingyu.

“ne! kajja kita pergi”ajak Seungkwan.

 “ini benar-benar aneh, kemana ya yeoja tadi?” Seungkwan masih memikirkan yeoja tadi.

“”””””

                “hosh..hosh hampir saja ketahuan” Haera terlihat kecapean karena habis berlari, kini Haera sedang mengumpat di balik rumput-rumput.

“ternyata benar, laki-laki tadi temannya Mingyu. Jika aku tadi bertemu dengannya pasti aku di ceramahi oleh Mingyu karena bolos, huft”

“baiklah daripada aku disini terus, aku akan mencari oppa-oppa Suju dan memotretnya” Haerapun memakai jaket, masker dan topi agar tidak ketahuan oleh orang-orang kalau dia membolos.

- To Be Continued -

akhirnya Part 2 selesai aku publish, gimana? ceritanya nambah ga jelas ya? atau bosen, seru, menarik atau gimana? beri pendapatnya dong biar semangat ngelanjuttinnya hehe. kalau kata-katanya masih baku atau ga jelas mohon dimaafkan karena ini juga baru pertama kali nulis cerita pendek atau FanFiction :') 
ohh ya makasih untuk yang udah mau baca, kritik dan sarannya jangan lupa :) dan Tunggu Part 3nya di publish ya... 
Gomawo ^^

Rabu, 19 Agustus 2015


Title:
Never Ever (Secret Fansite)
PART 1

Cast:
Jeon Hae ra as You, Kim Mingyu, Jung Nami, Seventeen member, others

Genre:
general, romance, school live, comedy, others

Author:
IRri29

Word:
jangan jadi pembaca rahasia ya, beri komen dan kritik setelah membaca :) maaf bila ada kesamaan nama, foto, atau yang lainnya dan
maaf bila tulisan banyak yang salah ketik >,< karena kesempurnaan hanya milik Allah :)


"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
Tringg.. Tringg..

Bunyi jam weker Hae ra yang terletak di samping tempat tidurnya menunjukkan tepat jam 06.50 pagi.

Hae ra tampak terganggu dengan suara berisik dari jam wekernya,  sebenernya dia masih tidak ingin beranjak dari tempat tidur karena  dia habis begadang melihat acara musik boyband kesukaannya.

Brakk!!!!

Dengan mata tertutup Hae ra melempar jam wekernya itu ke lantai tanpa sengaja. Saat sudah tidak ada suara yang mengganggunya, dia pun melanjutkan tidurnya.

"Bonamana..Bonamana..Bonamana (Super Junior - Bonamana)" kini giliran suara Handphonenya yang berbunyi menandakan alarmnya jam 07.00, Haera lagi-lagi hanya menutup telinganya karena suara berisik yang mengganggu tidurnya.

"aishh jinja! (aishh benar-benar!), kenapa waktu bergulir dengan cepat? Aku masih mengantuk!" oceh Haera sambil mematikan alarm di handphonenya. Dengan terpaksa Haera melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolah.

"""""

"hosh.. Hosh" suara nafas Haera yang sedang berlari sekuat tenaga menuju pintu gerbang, dia berharap tidak terlambat di hari pertama sekolah.

Tapi keburuntungan lagi tidak berpihak kepadanya, pintu gerbang sekolah yang diatasnya terdapat tulisan "Seoul Broadcasting High School" itu ternyata sudah di tutup dengan rapat.

"haduhh bagaimana ini? Pintunya sudah tertutup. Bagaimana jika nanti aku tidak mendapatkan kelas? Arghh!" Haera mengacak-acak rambutnya karena frustasi.
              "Ahjushi! Tolong buka-kan pintu ini! Aku ingin masuk! Ahjushi!" Haera berteriak memanggil satpam sekolah, tapi tetap tidak ada jawaban. Mungkin satpam sekolah sedang berkeliling.

"hosh.. Hosh.. Hey, apa pintu gerbangnya benar-benar  di tutup rapat?" tanya seorang namja (laki-laki) yang berada di samping Haera, tampaknya dia juga telat.

Haera tak bergeming ataupun menjawab pertanyaan laki-laki itu, karena dia terpesona melihat wajah laki-laki yg ada di hadapannya itu.

Tingginya sekitar 185 cm, tatapannya hangat, berambut hitam berponi, giginya sedikit gingsul, di telinganya terdapat tindikkan, suaranya sedikit berat, dan wajahnya yang tampan itu membuat Haera tidak bergeming untuk yang pertama kalinya saat melihat Laki-laki.

Laki-laki itu sepertinya siswa dari sekolah ini juga, karena dia memakai seragam yang sama.

"hey, halo! Hey!" laki-laki itu mengibas-ngibaskan tangannya ke wajah Haera untuk menyadarkan dari lamunannya itu.

"euh? Kau bilang apa?" tanya Haera yang baru sadar dari lamunannya. Wajah Haera terlihat memerah, karena di setiap Haera melihat hal yang dia suka pasti wajahnya memerah.

"ahhaha" laki-laki itu sedikit tertawa karena melihat tingkah Haera.

"pabbo-ya!(aku bodoh!), kenapa aku jadi bertingkah seperti ini?" ucap haera dalam hati.

"hmm.. Kau ingin masuk juga kan? Kajja (ayo) ikuti aku" kata Haera menunjukkan jalan.

“””””

"kau yakin bisa melewati pagar pembatas itu?" tanya laki-laki itu.

"jangan khawatir, aku sudah sering melakukannya dari kelas 1" jawab Haera yang kini sedang memanjat pagar pembatas.

"wow ternyata dia hebat" gumam laki-laki itu.

 "hey kau, bisa tolong kau pegangi tas kameraku? Aku sedikit susah memanjat gara-gara tas kamera ini" Haera menyodorkan tas kameranya.

"baiklah.. Tapi untuk apa kau membawa kamera?" tanya laki-laki itu lagi.

"untuk memotret oppaku" jawab Haera.

"oppa?" laki-laki itu tampak berpikir, sepertinya dia tidak mengerti apa yang dimaksud Haera.

"hey, kau bisa memberikan tas itu sekarang?" kata Haera yang kini tengah duduk di atas pagar pembatas. Laki-laki itu memberikan tasnya.

"kau bisa memanjatkan?" tanya Haera, Laki-laki itu tampak berpikir.

"apa jangan-jangan kau tidak bisa memanjat?" tanya Haera lagi.

"ahaha.. bukannya tidak bisa, tapi aku belum pernah mencobanya. Tapi untuk sekarang aku akan mencobanya!" Laki-laki itu pun memanjat dengan tidak ada halangan.

“”””””

"huft, ternyata tidak terlalu susah yaa memanjat" kata laki-laki itu sambil merapikan baju seragamnya.

"kajja kita harus cepat, sebelum pembagian kelas selesai" kata Haera.

Haera dan laki-laki itupun berlari menuju auditorium sekolah, dan saat itu juga mereka berpisah ke tempat masing-masing. Mungkin hari itu akan menjadi yang terakhir Haera bertemu dengan Laki-laki tampan itu.

"""

"yosh! Aku dapat kelas 2-C, kira-kira aku mendapatkan teman yang sama-sama menyukai SuJu tidak ya?" kata Haera sambil mencari-cari letak kelas 2-C.

Drett..

Haera membuka pintu kelas, ternyata sudah banyak siswa yang berada di kelas itu. Bahkan sudah menentukan tempat duduk masing-masing. Haera mengambil bangku 2 dari belakang dan dekat dengan jendela. Ya, memang itu tempat yang di sukai Haera. Selain gampang untuk bolos lewat jendela, dia juga bisa sedikit santai.

"annyeong, aku Nami, Jung Nami. Namamu siapa?" tanya  perempuan di depan Haera dengan senyum yang ramah.

“aku Haera, Jeon Hae ra” jawab Haera, lalu membalas senyuman dari teman barunya itu.

 “Jeon Haera?” Nami terlihat berpikir.

“Apa kau yang punya fansite ‘HaeJJ [Secret Fansite]’ (fansite penggemar Donghae) yang terkenal dengan sebutan ‘Mysterious Woman Photographer’. Gara-gara dia sangat tertutup itu?" tanya Nami.

"syutt, pelankan suaramu. Darimana kau mengetahuinya?" tanya Haera.

"Daebak!! Aku sangat suka dengan semua foto dari blogmu, aku juga akan memberitahu identitas tersembunyiku, aku adalah stalker yang handal" bisik Nami.

"wahh benarkah? apa kau  juga penggemar SuJu?" tanya Haera.

"tentu!" jawab Nami.

“akhirnya aku mendapatkan teman yang sama sepertiku..” batin Haera.

“kalau kau seorang Photographer Fansite, berarti kau sering bertemu dengan semua oppa SuJu dong? Wahh kau sangat beruntung Haera” kata Nami.

“ahhaha tidak juga, jika aku lupa membawa kartu member  fansite. Kadang aku tidak bisa bertatap muka dan menfoto mereka” jawab Haera.

“tapi setidaknya kau pernah bertemu dengan mereka,  sedangkan aku hanya bisa melihat mereka dari TV, internet, atau Foto” kata Nami.

“ketika Fanmeeting apa kau tidak pernah datang?” tanya Haera.

“bahkan ketika Fanmeetingpun aku hanya bisa membeli tiket yang paling belakang, jadi tidak pernah bisa kesempatan untuk bertatapan langsung” jawab Nami.

“ternyata aku lebih beruntung daripada dia, padahal selama ini aku sering mengeluh ketika tidak bisa bertemu mereka” batin Haera.

“kalau begitu, jika nanti datang ke Fanmeeting kau bisa ikut dengan denganku. Aku selalu mendapatkan tempat paling depan, kalau mau kau bisa membantuku membawakan tas kamera ketika aku memotret. Jadi nanti kau akan bertemu dengan mereka secara langsung, bagaimana?” tanya Haera kepada Nami.

“benarkah??” tanya Nami sedikit tidak percaya.

“tentu, karena kau teman pertamaku di kelas ini” Haera tersenyum.

“Gomawo (Terima Kasih), Haera. Kau memang teman yang baik” Nami memeluk Haera karna senang.

“ne!” Haera membalas pelukannya.

Drrettt....

                Seseorang membuka pintu kelas 2-C.

“Woww diakan..”

“prince dari kelas 1-A itu kan?”

“ya tuhan dia benar-benar tampan”

“OMO aku mimpi apa semalam bisa-bisa sekelas sama Prince 1-A?”

“lihat-lihat dia sangat keren!”

Para siswa perempuan saling berbisik saat melihat laki-laki yang baru saja masuk kedalam kelas.

“laki-laki yang tadi? Dia sekelas denganku??” ucap Haera dalam hati.

“Kau?” tanya Laki-laki itu kepada Haera.

“aku?” Haera melihat ke sekitar memastikan sebenernya siapa yang laki-laki itu tunjuk.

“iya kau, SpiderWoman” katanya.

“mwo? SpiderWoman?” ucap Haera dalam hati, dia sedikit bingung sebenarnya apa maksud dari laki-laki itu memanggilnya SpiderWoman.

“Kau yang tadi memanjat bersamaku kan?” tanya Laki-laki itu.

Seketika para perempuan di kelas berbisik membicarakan Haera karena telah berbicara kepada Prince di sekolah ini, padahal laki-laki yang di panggil Prince oleh semua murid sekolah ini  tidak pernah mengajak ngobrol ke perempuan duluan.

“kau tidak ingat? Padahal tadi kau memintaku untuk memegangi tas kameramu itu” tanya laki-laki itu lagi yang kini duduk di bangku samping Haera.

Duaaarrrr!!!

Seakan semua perempuan di kelas terkejut mendengar ucapan sang Prince, bagaimana mungkin? Seorang Prince sekolah yang terkenal ramah tapi tidak pernah melakukan hal-hal seperti itu kepada perempuan, kini dia barusan mengatakan ‘memegangi tas seorang perempuan? Karena perempuan itu yang menyuruhnya’. Benar-benar tidak bisa di percaya.

Haera tidak dapat berbicara apa-apa karena semua perempuan di kelasnya selain Nami, melihatnya dengan tatapan sinis.

“huft..” Haera menarik nafas.

“ohh yang tadi itu kau? Aku tidak sempat melihat wajahmu tadi..” akhirnya satu buah kalimat keluar dari mulut Haera, dia sengaja pura-pura tidak tahu karena ini untuk kebaikannya.

“ohh begitu” laki-laki itu tampak tidak puas dengan jawaban Haera, bahkan dia hampir ingin mengucapkan ‘Terima Kasih’ karena sudah membantunya tadi, tapi dia tahan ucapan itu karena kecewa Haera tidak mengenalnya.

Laki-laki yang dipanggil Prince itupun segera pergi keluar kelas.

“Haera, apa kau tadi benar-benar memanjat bersamanya?” tanya Nami.

“syutt.. jika iya memangnya kenapa?” bisik Haera.

“daebakk!!” Kata Nami.

“memangnya dia siapa? Kenapa saat dia berbicara padaku, semua perempuan di kelas pada menatapku sinis?” tanya Haera.

“dia adalah Prince sekolah kita, kau tidak tau?”

“tidak hehe” jawab Haera.

“apa kau tau Kim Mingyu dari kelas 1-A?” tanya Nami.

“Kim Mingyu? Aku tidak tau hehe” jawab Haera.

“kau bersekolah disini, tapi kau tidak tahu dia?” tanya Nami lagi.

“memangnya dia siapa?”

“kau pasti taukan Prince sekolah kita?”

“aku tidak tahu juga hehe..”

“kau selama ini berada disekolah ini ngapain aja? Apa kau jarang keluar kelas?  Apa kau tidak punya teman?” tanya Nami lagi yang sedikit kesal.

“memang aku tidak punya teman saat di kelas 1, aku juga jarang berbaur dengan teman-teman di kelas. Karena itu aku kadang suka bolos pelajaran kelas untuk pergi kemanapun oppa SuJu pergi lalu aku memotret mereka dan memasukkan foto itu ke blog pribadiku” jawab Haera, Nami terdiam saat mendengar ucapan temannya.

“maaf, aku tidak bermaksud..” kata Nami.

“Gwenchana.. (tidak apa-apa)” Haera tersenyum.

“jadi kau bisa memberi tahu kalau laki-laki itu tadi siapa?” tanya Haera.

“tentu!” kata Nami bersemangat.

“Kim Mingyu, yang suka dipanggil Prince Ming, Mingyu, dan masih banyak lagi. Dia adalah calon Artis dari sekolah kita, bahkan saat ini dia sudah menjadi Trainee selama hampir 3 atau 4 tahun lebih di Entertainment terkenal dan gosipnya sebentar lagi dia akan debut” Nami menjelaskan.

“wow jadi dia akan menjadi artis” kata Haera kagum.

“sebenernya di sekolah ini ada satu lagi yang seperti dia, tapi dia 1 tahun di bawah kita jadi belum terlalu terkenal seperti Mingyu. Namanya yang satu lagi itu adalah Boo Seungkwan, dia kelas 1-C”

“lalu kenapa saat Mingyu berbicara padaku, semuanya menatapku sinis?” tanya Haera.

“karena kau adalah perempuan yang pertama diajak bicara oleh Mingyu” jawab Nami.

“hanya karena itu?”

“aku bilang kau adalah perempuan pertama yang diajak bicara olehnya, jadi sebelumnya dia tidak pernah mengajak bicara duluan kepada perempuan. Jadi perempuan-perempuan itu sedikit syirik kepadamu”

“apa dia selama ini selalu bersikap buruk kepada perempuan?”

“bukan seperti itu, mingyu sangat ramah ke semuanya. Ketika di sapa dia akan balik menyapa bahkan akan menjadi sangat ramah jika kau yang mulai mengajaknya berbicara duluan , tapi dia tidak pernah menyapa duluan ke perempuan. Jadi itu alasannya semua murid yeoja di kelas ini sedikit terkejut dan iri kepadamu..”

“ohhbegitu..” Haera cukup mengerti.

“””””””

Ting.. Nong.. (Semua siswa harap memasuki kelas sekarang juga)

                Bel tanda masuk berbunyi, Semua murid kelas 2-C telah memasuki kelas bahkan sudah menempati tempat duduknya masing-masing.

                “Mingyu-shi, bolehkah aku duduk di bangku depanmu?” tanya murid yeoja kepada Mingyu dengan wajah yang di imut-imutkan.

“ohh tentu” jawab Mingyu dengan tersenyum ramah.

“gomawo!” yeoja itu tampak sangat senang dengan jawaban yang di berikan Mingyu.

“hey! Kau tidak boleh duduk disitu! Itu tempat untukku!” murid yeoja yang lain meributkan tempat duduk itu juga.

“hey! Kata siapa itu tempatmu? Itu tempat ku!” murid yeoja yang lainnya juga ikut meributkan hal yang sama.

“mereka sangat merepotkan” batin Mingyu.

Karena sangat berisik dengan ocehan para fans Mingyu, Mingyupun menutup telinganya dengan Headphone lalu tidur dengan tangan yang melipat di atas meja.

“sepertinya kelas kita akan sangat ramai” kata Nami yang melihat kejadian itu.

“sepertinya dia sangat tidak menyukai suasana ini, tapi karena dia sudah terlanjur terkenal dan banyak yang menyukainya jadi dia berusaha terlihat baik di depan semua orang. Sungguh menyedihkan..” ucap Haera dalam hati sambil melihat Mingyu.

“Haera! Hey kau tidak mendengar ucapanku?” kata Nami yang sedikit kesal karena Haera tidak mendengarkan ucapannya.

“euh? Kau bicara apa?” tanya Haera.

“kau diam-diam memandang Mingyu ya?” tanya Nami.

“mwo? A..aniya!” jawab Haera dengan sedikit gugup dan wajah sedikit memerah.

“tapi wajahmu itu tidak bisa ditipu haha” Nami mengejek.

“Nami-ah!!!”

#SKIP

                Istirahatpun tiba, Haera kini sedang duduk di bangku taman sekolah sendirian, karena dia menunggu Nami membeli makanan di Kantin.

                Haera sangat menikmati suasana sejuk musim semi di halaman sekolah ini, karena sangat bosan Haera memotret apapun yang ada ada di halaman sekolah untuk menghilangkan rasa bosannya.

Ckrekk! Ckrekk! Ckrekk!

                Haera memotret sangat banyak mulai dari pohon, gedung sekolah, dan beberapa siswa yang sedang melakukan kegiatan di halaman sekolah.

“Haera! Apa kau menunggu sangat lama? Mianhe..” kata Nami yang baru saja datang, di tangannya terdapat beberapa makanan dan minuman yang baru saja dia beli dari kantin.

“tidak.. aku tidak menunggu lama kok” jawab Haera.

“ini makanan dan minumanmu” Nami memberikan satu roti sandwich dan orange Jus kepada Haera.

“Gomawo” kata Haera.

“kau sedang apa?” tanya Nami.

“karena tadi aku bosan, jadi aku memotret beberapa pemandangan dan siswa di halaman ini”

“benarkah? Boleh aku lihat hasil potretanmu?”

“tentu” jawab Haera sambil memberikan kameranya kepada Nami.

Nami melihat semua hasil foto yang Haera potret sambil memakan roti sandwichnya.

               “wow.. kau memang sangat berbakat memotret Haera, semua yang kau potret jadi terlihat sangat bagus” puji Nami.

“benarkah? Gomawo hehe”

“omo! Haera coba kau lihat ini, kau memotret Mingyu juga?” tanya Nami.

“uhhukk.. Mwo?” Haera tersedak saat mendengar ucapan Nami barusan.

“Mingyu? Aku tidak merasa memotretnya” kata Haera.

“ini coba lihat” Nami memperlihatkan foto itu. Haerapun melihat foto itu.

Dan benar, di kamera Haera terdapat dua foto Mingyu yang sedang berdiri sambil memegang minuman. Foto pertama dia seperti sedang menggembungkan pipinya karena habis menuangkan air kedalam mulutnya, sedangkan foto kedua dia terlihat seperti memanyunkan bibirnya. Benar-benar foto yang lucu.



“fotonya sangat lucu haha” Nami tertawa, begitupun dengan Haera.

“Nami benar fotonya sangat lucu, tapi jika di lihat dia memang sangat tampan” batin Haera.

“omo! Kenapa aku jadi seperti ini? Tidak.. tidak.. hatiku harus untuk donghae oppa” ucap Haera dalam hati, Haera pun menggeleng-gelengkan kepalanya karena memikirkan Mingyu.

“kau kenapa Haera?” tanya Nami yang melihat tingkah aneh temannya itu.

“ahhhaha tidak, aku tidak apa-apa” Haera terpaksa tertawa.

“kalian menertawakan apa?” tanya Mingyu yang datang tiba-tiba entah darimana. Seketika Haera dan Nami berhenti tertawa karena terkejut.

“Mi..Mingyu? kau berada disitu sejak kapan?” tanya Nami gugup.

“Aku? Disini sejak kapan? sejak kalian tertawa tadi, apa di kamera itu ada hal yang lucu? Apa aku boleh liat juga?” tanya Mingyu yang sangat penasaran. Entah kenapa Mingyu dari sejak tadi selalu dia yang mengajak bicara duluan.

“andwe!!! (tidak!!!)” kata Haera dan Nami bersamaan.

“kenapa? Apa aku tidak boleh melihatnya?” tanya Mingyu.

“ahh itu..itu tidak begitu lucu sebenarnya, dan tadi kita hanya... hanya...” Haera tampak memikirkan kelanjutan alasannya.

“hanya sedang akting tertawa, iya kita sedang akting!” Nami ikut menyambung.

“benarkah?” tanya Mingyu tidak percaya.

“iya, kita memang sedang berakting hehe” Jawab Haera.

“ckck kau selalu saja berbohong, wajahmu itu tidak bisa di tipu” kata Mingyu lalu pergi meninggalkan Haera dan Nami.

 “ada apa dengan dia? Kenapa dari tadi dia selalu mengajakku bicara?” batin Haera.

“dia kenapa?” tanya Nami yang heran dengan sikap Mingyu.

“entahlahh, kajja kita ke kelas” ajak Haera.

# at Class 2-C

Haera berjalan menuju tempat duduknya, tapi ada yang aneh dengan tempat duduk yang di sebelah kanannya. Tadi pagi di bangku itu ada Tas diatasnya, tapi sekarang Tas itu tidak ada.

“Nami, bukankah itu bangkunya Mingyu? Tapi mengapa tasnya tidak ada?” tanya Haera.

“ohh itu, sekarang Mingyu sedang ada jadwal, jadi dia pulang cepat. Dia sering melakukannya saat kelas 1” jawab Nami.

“jadwal apa?” tanya Haera lagi.

“dia menjadi backup dancer Raina sunbae-nya di acara Music Core hari ini” jawab Nami.

“Music Core?” Haera tampak berpikir.

“Nami, habis ini kata guru tidak ada pelajaran kan?” tanya Haera.

“iya, memangnya kenapa?”

“mau ikut denganku?” tanya Haera.

“kemana?”

“HaeJJ Secret Fansite akan beraksi!” kata Haera.

“maksudmu kau akan memotret Mingyu?” tanya Nami.

“hmm bukankah SuJu oppa tampil disana juga sekarang? Kau ingin melihat mereka secara langsungkan? Kajja kita pergi” Haera membereskan semua peralatan sekolahnya yang ada di mejanya lalu pergi keluar kelas.

“benarkah kita akan melihat mereka? Haera aku sedang tidak bermimpikan?” tanya Nami sedikit tidak percaya.

“kajja kita pergi!!” Haera menarik Nami untuk keluar kelas.

“YEAH!!!!!!” teriak Nami yang sangat gembira.

# at MBC auditorium Music Core

               Haera dan Nami kini sudah sampai di ruangan Music Core MBC, saat mereka ingin masuk ke tempat khusus ‘Fansite’ mereka melihat beberapa artis yang sedang latihan. Nami tidak berkedip saat masuk keruangan ini, karena pertama kalinya dia ke tempat ini.

                Haera pun menunjukkan kartu Fansitenya kepada salah satu penjaga, setelah itu Haera dan Nami masuk ke tempat khusus Fansite.

“Haera, kau bisa menamparku?” kata Nami.

“Menamparmu? Untuk apa?” tanya Haera bingung.

“aku tidak sedang bermimpikan? Sebentar lagi aku akan bertemu dengan mereka” Mata Nami terlihat berkaca-kaca, sepertinya dia sangat senang saat ini.

“tidak.. kau tidak sedang bermimpi Nami, ini adalah kenyataan” Haera menjawabnya dengan senyum ramah.

“Haera gomawo sudah mengajakku!” kata Nami.

“Ne.. Nami coba kau lihat sebentar lagi acaranya akan di mulai, kau bisa pegang tas kameraku? Aku akan bersiap-siap untuk memotret” Haera mengeluarkan kameranya lalu mengecek keadaan kamera.

“OKE!!” Namipun membawakan tas kamera Haera.

Lalu Haera memakai masker,kaca mata dan topi untuk menutupi wajahnya.

“Haera, apa yang kau lakukan? Kenapa wajahmu di tutup dan memakai semua itu?” tanya Nami bingung.

“kau bilang aku adalah ‘Mysterious Woman Photographer’, jadi inilah aku yang sebenarnya ketika sedang memotret. Sebenarnya aku sengaja melakukan ini agar tidak banyak orang yang mengetahuiku hehe” jawab Haera.

“kalau begitu aku akan memakai masker juga, karena aku adalah Asisten  ‘Mysterious Woman Photographer’ haha” Namipun ikutan memakai masker.

“ Nami, apa kau siap?” tanya Haera.

“Siiaappppp!!!!” kata Nami Bersemangat.

Acara Music Corepun dimulai, dan yang pertama tampil adalah ‘San E & Raina - A Midsummer Night's Sweetness, 산이&레이나 - 한여름밤의 ’ .

Haera dan Nami sangat menikmati lagunya, tapi ada hal yang membuat Haera dan Nami terkejut. Ternyata Mingyu juga ada di atas panggung, dia menjadi Backup Dancer. Dia menari dan berakting bersama yeoja (perempuan) dengan sangat bagus.

Haera menatap Mingyu tanpa berkedip, Mingyu benar-benar membuat Haera dan penonton di ruangan ini terpesona.

“walau dia belum menjadi artis, tapi dia sudah profesional seperti artis terkenal. Dan saat di panggung kharismanya benar-benar keluar, kenapa dia sangat tampan?” batin Haera.

Dag Dig Dug

Untuk pertama kalinya jantung Haera berdetak kencang.

“Haera.. kau harus tenang” Haera menenangkan dirinya.

Haerapun segera memotret Mingyu yang berada di panggung diam-diam.

Ckrekk..Ckrekk... Ckrekk...

Haera memotret  cukup banyak, inilah beberapa foto yang di ambil oleh Haera.






Setelah San E dan Raina selesai bernyanyi kini giliran SuJu tampil membawakan lagu SPY. Haerapun mulai memotret mereka semua.

”””””””

Setelah acara Music Core selesai, Haera dan Namipun berjalan-jalan di sekitar lorong tempat artis-artis lewat. Mungkin jika sedang beruntung, mereka bisa bertemu langsung dengan Idola mereka.

“haera aku sangat senang hari ini, gomawo telah mengajakku!” Nami terlihat bahagia.

“ne.. jika mau kau bisa ikut denganku seterusnya ketika aku memotret mereka” kata Haera.

“tentu! Aku sangat senang menjadi asistenmu haha” Nami dan Haera tertawa bersama.

“Kalian?” tanya seseorang di depan mereka.

“Mingyu?” kata Nami, entah kenapa Haera hanya bisa terdiam ketika melihat Mingyu.

“sedang apa kalian disini? Kalian bolos sekolah?” tanya Mingyu.

“kita ngak ngebolos kok, kita pulang cepat karena tidak ada jadwal kelas. Daripada diam di sekolah jadi kita kesini” jawab Nami.

“kalian kesini untuk melihatku?” tanya Mingyu lagi.

“mwo? Melihatmu? Haha. Kita disini untuk memotret oppa-oppa kita, ya kan Haera?” kata Nami.

“ya, Nami benar” jawab Haera.

“kalau kalian memotret berarti kalian adalah seorang Fansite? Apa nama Fansite kalian?”

“tentu saja, namanya adalah HaeJJ Sec..yhfdrthstrrt” ucapan Nami terhenti karena Haera menutup mulutnya, sebenarnya Haera tidak ingin banyak yang mengetahui identitas aslinya sebagai Fansite yang sangat terkenal.

“HaeJJ Seccc??” pikir Mingyu.

“Kita bukan Fansite, tapi kita hanya fans yang datang sekali lalu memotret mereka beberapa. Hehh ne!” jawab Haera.

“ohh aku kira kalian adalah Fansite” kata Mingyu.

“hmm ne..” kata Haera dengan sedikit gugup.

“ka..kalau begitu, kita pergi dulu. Hwaiting!!” kata Haera langsung pergi dengan tangan yang masih menutup mulut Nami.

“Hwaiting katanya? Apa dia menyemangatiku?haha tingkahya sangat lucu” kata Mingyu sambil senyum-senyum.

“apa tadi dia melihatku di panggung? Jadi dia menyemangatiku karena itu” kata Mingyu lalu masuk ke ruang ganti.

- To Be Continued -


akhirnya Part 1 selesai aku publish, gimana? ceritanya ga jelas, bosen, seru, menarik atau gimana? hehe. kalau kata-katanya masih baku atau ga jelas mohon dimaafkan karena ini juga baru pertama kali nulis cerita pendek atau FanFiction :') 
ohh ya makasih untuk yang udah mau baca, kritik dan sarannya jangan lupa :) dan Tunggu Part 2nya di publish.. 
Gomawo ^^