Title:
Never Ever (Secret Fansite)
PART 6
Cast:
Jeon Hae ra as You, Kim Mingyu, Jung Nami, Seventeen member, others
Genre:
general, romance, school live, comedy, others
Author:
IRri29
Word:
jangan jadi pembaca rahasia ya, beri komen dan kritik setelah membaca :) maaf bila ada kesamaan nama, foto, atau yang lainnya dan
maaf bila tulisan banyak yang salah ketik >,< karena kesempurnaan hanya milik Allah :)
"''''''''''"""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""""
BRUKK!!
Haera
tidak sengaja menyenggol bukunya saat berdiri, bukunyapun berjatuhan ke lantai.
Dengan malas Haera mengambil buku-bukunya, melihat kejadian itu Nami dan
Mingyupun ikut membantu mengambil buku-buku Haera yang jatuh.
Srekk!
Tiba-tiba
ada yang jatuh dari dalam buku Haera,
Mingyupun mengambilnya tanpa Haera sadari.
“ini
kan stiker Seventeen, Haera kau kemarin juga menonton acaraku? Apa kau di
datangi oleh salah satu member boybandku? Haera cepat jawab apa kau kemarin
menonton acaraku juga?” tanya Mingyu.
“mwo?”
Haera tampak terkejut dengan pertanyaan Mingyu.
“pabbo! Kenapa bisa-bisanya aku lupa
menyimpan stiker-stiker itu di kamar? Mingyu jadi curigakan padaku, aku harus
bagaimana? Aku tidak mungkin mengaku sekarang juga” ucap Haera dalam hati.
“kenapa
kau melihat isi yang ada di dalam bukuku?!!” Haera segera mengambil buku dan
beberapa stiker dari tangan Mingyu, tapi Mingyu tidak memberikannya kepada
Haera.
“aku
kan hanya bertanya, kau dapatkan stiker sebanyak ini darimana? Apa kau kemarin
datang untuk menonton acarak...”
“tidak!
A..aku tidak menonton acara itu. Da..dan stiker itu, itu bukan punyaku. i..itu
punya saudaraku...” jawab Haera berbohong dengan perasaan gugup.
“saudaramu?
Member lain hanya memberikan satu stiker kepada pengunjung, tapi saudaramu
mendapatkan banyak stiker” kata Mingyu. “apa nama saudaramu itu Secret-shi?”
tanya Mingyu.
“aigoo, aku harus bagaimana? Diakan
sangat dekat kemarin denganku saat aku menjadi Secret-shi ” ucap Haera dalam
hati.
“hey!
Jeon Haera! Jawab pertanyaanku, apa saudaramu itu Secret-shi?” tanya Mingyu
lagi.
“Secret-shi?
Dia siapa Haera?” Nami ikut bertanya.
“ne,
Secret-shi memang saudaraku...” jawab Haera berbohong, ya.. ini untuk
kebaikannya.
“ahh
ternyata kau mendapatkan stiker ini darinya, tapi kenapa dia memberikannya
padamu? Seharusnya dia kan menyimpannya” Mingyu terlihat kecewa.
“Haera?
Apa benar kau mempunyai saudara bernama Secret-shi? Nama saudaramu sangat unik
haha” kata Nami.
“ne..
namanya memang unik” jawab Haera dengan lesu.
“lalu
kenapa kau bisa mengenalnya Mingyu?” tanya Nami kepada Mingyu.
“ahh..
dia adalah temanku, kau tahu? dia adalah seorang Fansite yang sangat baik,
kemarin dia membantuku dan teman-temanku saat membagikan souvernir di Seoul
University. Dia memotret lalu memasukkannya ke dalam blognya” Mingyu bercerita.
“benarkah?
Apa dia cantik?” Nami bertanya.
“aku
tidak bisa melihat wajahnya karena dia selalu memakai masker. Padahal aku
sangat ingin melihat wajahnya” jawab Mingyu.
“dia
seumuran denganmu atau seorang noona? Kalau dia seumuran dia sekolah dimana?”
tanya Nami dengan bersemangat mendengar cerita kelanjutannya. Haera yang tampak
risih, meninggalkan Nami dan Mingyu.
“dia
seumuran denganku,tapi saat ku tanya sekolah dimana? Dia terlihat sangat marah dan
tidak ingin memberitahuku” jawab Mingyu.
“ohhiya
kenapa kita tidak tanyakan kepada Haera? Bukankah dia saudaranya?” kata Nami.
“kau
benar, Hey Haera saudaramu i...itu..” ucapan Mingyu terhenti saat melihat Haera
tidak ada di tempatnya.
“sepertinya
Haera sedang Badmood, jadi dia suka tiba-tiba menghilang” kata Nami.
“ahh
arraseo, aku bisa bertanya nanti” kata Mingyu.
“”””””””””””””””
Haera
tampak termenung di rooftop sekolah, entah kenapa Haera sangat senang berdiam
diri disini. Mungkin karena sepi dan udaranya sejuk, dan hembusan angin di
tempat ini cukup terasa.
“apa
aku mengaku saja kalau aku sebenarnya Secret-shi?” tanya Haera kepada dirinya
sendiri.
“ahh
tidak mungkin!!” Haera mengacak-acak rambutnya frustasi.
“bagaimana
kalau Mingyu tidak percaya nanti? Terus kalau aku mengaku pasti Nami akan
menanyaiku dengan terus-menerus, dan itu sangat menyebalkan”
“arghhh
tuhan tolong aku!!” Haera mangacak-acak rambutnya lagi.
“hey
kau! yang disana! Kau gila atau waras?” tanya laki-laki dengan tinggi 160 cm, sepertinya
dia anak kelas 1 karena wajahnya terlihat lebih muda dari Haera.
“jika
aku gila bagaimana?” tanya Haera dengan tatapan sinis.
“ji..jika
kau gila, kau tidak mungkin bersekolah disini. Benar bukan?” jawabnya, dia
menunjukkan ekspresi aneh.
“huft..kau
sedang apa disini? Kau ingin menjadi gila juga disini?” tanya Haera.
“aku
baru tahu kalau disini tempat untuk orang yang gila, bukankah Rooftop sekolah
untuk menenangkan diri?” laki-laki itu tersenyum aneh dan menunjukkan gigi
rapihnya.
“jika
kau sudah tau itu, kenapa kau tadi menganggapku gila? Jelas-jelas aku disini
untuk menenangkan pikiranku!” oceh Haera.
“maaf
hehe, habisnya tadi kau menjambak-jambak rambutmu. Aku kira tadi kau gila” kata
laki-laki itu dengan senyuman yang ramah. Tapi Haera tetap terlihat kesal lalu
melihat kearah langit.
“hey!
Namamu siapa? Dan kelas berapa?” tanya laki-laki itu, tapi Haera tidak
menghiraukannya.
“aku
Lee Chan, tapi orang-orang sering memangilku Dino. Aku dari kelas 1-B”
laki-laki itu memperkenalkan dirinya, dan kini dia juga menyender sejajar
dengan Haera.
“tunggu.. Dino? Aku seperti pernah
mendengar nama itu” ucap Haera dalam hati dan kini Haera memandang kearah
laki-laki itu.
“waeyo?”
Dino menatap balik ke arah Haera, Haerapun memalingkan wajahnya.
“aku
yakin kau pernah melihatku di sesuatu tempat, karena aku sebentar lagi akan
debut menjadi artis” katanya.
“ahhh.. aku ingat, dia adalah member
Seventeen, temannya Mingyu” ucah Haera dalam hati.
“hey!
Seharusnya kau juga memperkenalkan dirimu!” Dino telihat kesal karena Haera
tidak menjawab pertanyaannya.
“Jeon
Haera, kelas 2-C” jawab Haera singkat.
“kelas
2-C? ahh.. kau sekelas dengan Mingyu-hyung kan?” tanya Dino.
“ya..begitulahh”
jawab Haera.
“maaf
sudah tidak berkata sopan, aku tidak akan memanggilmu dengan kata ‘kau’ lagi.
Tapi aku akan memanggilmu Haera-noona” kata Dino sambil tersenyum ke arah
Haera.
“memanggilku
dengan kata ‘kau’ juga tidak apa-apa” kata Haera.
“aniya!
Aku harus tetap sopan kepada kakak kelas, jadi aku akan memanggilmu Haera-noona”
Dino mengulangi katanya.
“ahh..
arraseo, terserah kau saja” kata Haera singkat, sebenarnya Haera sangat malas
dengan orang yang banyak bicara. Itu sebabnya dia tidak punya teman, karena
sering kabur ketika orang sedang bercerita banyak atau menanyainya.
Haera
kembali menatap langit, tapi Dino malah menatap Haera sambil senyum-senyum
karena menurutnya Haera adalah orang yang asik untuk dijahili. Karena merasa di
pandangi Haerapun menatap Dino sinis.
“Mwo??!”
tanya Haera.
“aniya..”
lagi-lagi Dino hanya tersenyum.
“berhenti
tersenyum atau kau akan aku lempar ke bawah!” kata Haera lagi. Dinopun menutup
mulutnya lalu diam-diam tertawa.
TING NONG...
Suara bel tanda masuk berbunyi..
Haerapun
segera turun menuju kelasnya, begitupun dengan Dino yang mengikuti di belakangnya.
Setelah sampai di tangga paling bawah, Haera pergi kearah kanan untuk menuju
kelasnya. Sedangkan Dino kearah kiri karena arah ke kelasnya memang kesitu.
“Haera-noona,
sampai bertemu lagi. Sampaikan salamku kepada Mingyu-hyung!” teriak Dino. Tapi lagi-lagi
Haera tidak menghiraukannya.
“ahh
sifatnya benar-benar dingin” gumam Dino, lalu pergi menuju kelasnya.
“”””””””””””””
Saat
masuk ke kelas Haera langsung duduk di tempatnya, tapi ada sesuatu kertas di
atas mejanya. Haerapun mengambil kertas itu lalu membacanya.
“hey!
Bisakah kau melihat kearah kananmu?” isi surat itu.
Haerapun
melihat ke arah kanan sesuai perintah dari surat itu, saat dia menghadap ke
kanan dia mendapati Mingyu yang lagi melihatnya sambil tersenyum.
“apa
kertas ini darimu?” tanya Haera, Mingyu mengangguk.
“ada
apa?” tanya Haera lagi.
“aku
ingin bertanya sesuatu, dan aku harap kau mau memberita....”
“jika
itu tentang Secret-shi aku tidak akan menjawabnya” jawab Haera memotong
pembicaraan Mingyu.
“hey,
bagaimana kau bisa tahu sebelum aku bertanya? Haera aku mohon beri tahu aku
tentang dia..” Mingyu memohon.
“tidak”
jawab Haera.
“hey..
Haera, please..” Mingyu memohon lagi.
Drettt!
“anak-anak
cepat ke tempat duduk kalian masing-masing!” bentak guru yang tiba-tiba datang.
Semua muridpun duduk di bangkunya masing-masing, dan Mingyupun menyerah untuk
memohon kepada Haera.
“maaf Mingyu, tapi aku benar-benar belum
bisa mengaku padamu sekarang” ucap Haera dalam hati.
Tapi
perjuangan Mingyu untuk mendapatkan jawaban tentang Secret-shi dari Haera tidak
hanya sampai disitu, saat pembelajaran di mulai Mingyu memberi kertas lagi
kepada Haera.
“Haera, aku mohon kasih tau aku sedikit
tentang Secret-shi. Jika kau memberitahuku aku akan memberikanmu makanan yang
sangat banyak” itu isi surat dari Mingyu untuk Haera.
“lagi-lagi dia menyogokku dengan hadiah”
batin Haera.
Tapi
Haera membuangnya kedalam laci meja, Mingyu terlihat frustasi melihat sifat
Haera yang sangat susah diajak kompromi.
SKIP
“baiklah
cukup sampai disini pembelajaran hari ini, selamat siang” gurupun keluar dari
kelas, dan semua muridpun bergegas keluar kelas juga.
“Haera
kau ingin ke kantin? Atau mau nitip makanan kepadaku?” tanya Nami.
“aku
tidak lapar, kau sendrian saja ya ke kantinnya. Nanti aku tunggu di halaman
sekolah” jawab Haera.
“arraseo..
aku ke kantin dulu ya!” Namipun pergi ke kantin, sedangkan Haera pergi ke
halaman sekolah.
Mingyu
yang masih penasaran tentang Secret-shi, diapun mengikuti Haera di belakangnya.
“Haera..
aku mohon jawab pertanyaanku” tiba-tiba Mingyu berhenti di depan Haera, yang
membuat Haera sedikit terkejut.
“aishh..
aku bilang kan, aku tidak mau memberitahumu! Kenapa kau sangat susah di
bilangin sih?!” bentak Haera, seketika murid-murid yang sedang lewat menatap
Haera dan Mingyu.
“maaf,
aku harus pergi” karena sedikit canggung dengan keadaan yang sedang terjadi,
Haerapun memilih untuk pergi meninggalkan Mingyu.
“Haera..
tunggu!”
“Mingyu?”
tanya guru wali kelas.
“ahh
ne seosangnim? Kau memanggilku?” jawab Mingyu.
“kemarin
salah satu staf dari Entertainmentmu datang dan mewawancaraiku, apa tejadi
sesuatu di Entertainmentmu? Apa kau membuat masalah?” tanya guru.
“mewawancarai
seosangnim? Perasaan tidak terjadi sesuatu di Entertainmentku. Mereka bertanya
apa saja?”
“mereka
menanyai tentangmu, bagaimana sifatmu dan prestasimu di sekolah?” kata guru.
“ohh
mungkin itu untuk penilaian pribadiku, guru tahukan? Sebentar lagi aku akan
debut” kata Mingyu.
“aku
kira terjadi sesuatu. Arraseo, Ibu harap kamu bisa sukses dan tidak sombong
jika sudah terkenal nanti” ucap guru
wali kelasnya.
“ne
seosangnim, aku tak akan sombong. Dan aku akan selalu mengingatmu, kalau begitu
aku permisi dulu..” Mingyu membungkuk hormat lalu pergi.
“kemana yeoja itu pergi?” batin Mingyu.
“””””’
Haera
duduk di bangku halaman sekolah sambil memotret, ya.. sepeti itulah kerjaan
Haera ketika bosan. Mingyu yang melihat Haera berada disitu, diapun
menghampirinya.
“Haera!”
sapa Mingyu yang kini duduk di sampingnya.
“haishh..
dia lagi” ucap Haera pelan.
“hmm?
Kau bilang apa?” tanya Mingyu.
“tidak
bilang apa-apa kok” jawab Haera lalu memotret kembali.
“wahh..
kau seperti Secret-shi” kata Mingyu.
“mwo? Apa dia sudah menyadarinya kalau
aku Secret-shi?” batin Haera.
“aku
jadi teringat Secret-shi ketika melihatmu”
“ma..maksudmu?”
tanya Haera gugup.
“kau
bilang kalian bersaudara kan? Kau dan dia sangat mirip terutama hobimu yang sama-sama
suka memotret. Hanya saja sifat kalian sangat berbeda” jawab Mingyu.
“ohhiya
apa kau tau dimana Secret-shi bersekolah?” tanya Mingyu lagi.
“lagi-lagi dia menanyai tentang itu”
ucap Haera dalam hati dengan perasaan kesal.
“tidak,
aku tidak tahu” jawab Haera singkat.
“kau
saudaranya tapi tidak tahu dia bersekolah dimana? Aishh.. aku meragukanmu
sebagai saudaranya” kata Mingyu.
“dia
tidak pernah memberitahuku” kata Haera beralasan.
“ohh..ternyata
dia sangat tertutup, bahkan sama saudaranya pun sangat tertutup” ucap Mingyu.
“kalau
begitu, aku pergi dulu yaa. Bye..” ucap Mingyu lalu pergi.
“dia
hanya menghampiriku hanya untuk itu? Menyebalkan sekali. Dan ada apa dengannya?
Kenapa dia jadi begitu ramah kepadaku juga?” Ucap Haera bingung melihat sifat
Mingyu yang seperti itu.
“dan
kenapa juga aku memikirkan dia? Aishh!!” Haera menggeleng-gelengkan kepalanya
frustasi.
“Haera
sedang memikirkan apa?” tanya Nami yang baru saja datang.
“ahh
tidak, aku sedang tidak memikirkan apapun” jawab Haera.
“kau
dan Mingyu akhir-akhir ini menjadi sangat dekat” kata Nami sambil memakan
cemilan yang ada di tangannya.
“benarkah?
Aku tidak merasa seperti itu”
“tapi
kau sangat beruntung karena selalu Mingyu yang menagajakmu bicara dan juga kau
membuat semua yeoja di sekolah ini cemburu kepadamu haha” kata Nami.
“ahh
aku tidak mengerti dengan yang kau bicarakan. Aku kelas duluan ya” kata Haera
meninggalkan Nami yang sedang tertawa.
“hey!
Haera! Aishh.. dia selalu saja seperti itu. Haera! Tunggu aku!!!” teriak Nami
yang mengikuti di belakangnya.
“””””””””””””””””””””
SKIP
“””””””””””””””””””’’’
Keesokan harinya..
Suasana
di kelas 2-C benar-benar sangat ribut, karena guru tidak datang ke kelas hari
ini.
“huaa!!
Padahal sebentar lagi kita ujian tapi kenapa guru tidak masuk ke kelas? Apa
mereka memberikan waktu utk kita istirahat?” kata Nami yang mengajak Haera
mengobrol, tapi Haera hanya menatap bangku Mingyu.
“apa dia sedang ada jadwal? Kalau iya,
kenapa dia tidak menghubungi teman-teman sekelasnya? Dia kan selalu memberitahu
kepada teman-teman sekelas jika dia tampil di sesuatu tempat” batin Haera.
“Haera!
Hey Jeon Haera? Kau melamun? Hey! Hey!” karena sadar Haera tidak mendengarnya,
Namipun membangunkan Haera dari lamunannya.
“mwoya?”
tanya Haera yang sudah sadar dari lamunannya.
“haishh..
jinja, kau ini selalu saja tidak menghiraukan orang ketika sedang berbicara.
Kau kenapa? Apa yang kau lamunkan?” tanya Nami kesal.
“tidak,
tidak ada yang aku lamunkan” jawab Haera.
“tidak,
tidak ada yang aku lamunkan. Aishh apa hanya itu jawaban yang kau punya?
Menyebakan sekali..” Nami terlihat kesal dengan Haera.
“maaf”
kata Haera.
“ne...
gwenchana. Aku sudah terbiasa haha” Nami tertawa bercanda.
“dia memang teman yang baik” batin
Haera. Lalu dia ikut tertawa bersama Nami.
Drtt
drtt
Suara
Speaker yang seperti akan berbunyi.
“Annyeong
haseyo! Say The Name SEVENTEEN Imnida!
Yeay!!!” tiba-tiba ada suara keras dari speaker, yang membuat semua sekolah terkejut.
Murid di kelaspun ada yang terbangun dari tidurnya dan ada juga bertepuk tangan
tapi tidak tahu apa maksudnya.
“aigoo jantungku hampir meledak”
“mwo? Ada apa ini?”
“Seventeen? Itu apa?” semua murid
dikelas bingung dengan apa yang sedang terjadi. Tapi tidak bagi Haera dan Nami,
mereka seperti mengetahui nama itu.
“Seventeen?
Haera, bukankah itu nama boybandnya Mingyu? Kenapa mereka ada disini?” tanya
Nami.
“aku
juga tidak tahu” jawab Haera.
“apa jangan-jangan mereka ingin tampil
disini?” firasat Haera dalam hati.
“kami
13 anggota dari boyband Seventeen, silahkan beri kami tepuk tangan!” suara dari
speaker itu lagi, mendengar ucapan itu semuanya memberikan tepuk tangan.
“karena
hari ini adalah periode ke 5, kalian akan meninggalkan pelajaran sejenak dan
disisihkan untuk sementara waktu. Karena sekarang Seventeen telah menyiapkan
kinerja kejutan untuk kalian!!” mendengar bahwa hari ini di istirahatkan dari
belajar, semua siswa pun berteriak senang.
“woaahhh!”
“woahh
Haera, aku tidak sedang bermimpi kan? Hari ini kita dibebaskan dari belajar!!”
kata Nami yang sangat senang.
“haha
tidak, kau sedang tidak bermimpi Nami” jawab Haera dengan perasaan yang ikut
senang.
“firasatku benar, Seventeen ingin
mengadakan Showlive disini. Tapi kenapa Mingyu tidak memberitahu semua
teman-temannya? Apa dia ingin memberi kejutan?” batin Haera.
“semuanya,
silahkan datang ke Gymnasium jam 2 siang hari ini. Janji?” lanjut dari suara
speaker itu.
“janji!!!!”
semua siswa menjawab dengan perasaan yang gembira.
“jika
banyak yang datang, itu akan menjadi kekuatan yang sangat besar untuk kita!”
lanjutnya. “cukup sampai disini, Say The Name Seventeen! Gamsahamida!” dan
suara dari speaker itupun selesai.
“wahh!!
Tinggal 30 menit lagi acara itu akan di mulai, aku sudah sabar ingin menonton
mereka! Namja berambut blonde kita akan bertemu lagi!” Nami mengoceh sendiri.
“semoga saja member Seventeen tidak ada
yang mengetahuiku kalau aku bersekolah disini” ucap Haera dalam hati.
“Haera!
Hey Haera!” Nami memanggil Haera.
“ne?”
jawab Haera.
“lagi-lagi
kau melamun, kau memikirkan apa?” tanya Nami.
“aku
tidak memikirkan apa-apa kok” jawab Haera.
“aishhh
kau selalu saja seperti itu” Nami mulai kesal dengan jawaban Haera yang seperti
itu terus.
Brakk!!
Terlihat
seorang laki-laki membuka pintu dengan keras, semua murid terlihat terkejut.
“hosh..
hosh teman-teman, kalian harus datang dan menontonku. Ne?!!” kata Mingyu yang
terlihat kecapean karena habis berlari.
“ne!!”
semua murid menjawab dengan senang.
“baiklah
aku pergi dulu, sampai ketemu lagi di gymnasium jam 2!!” Mingyupun pergi
kembali, dengan senyuman di wajahnya.
“wahh
daebak, dia sebentar lagi akan debut. Pasti kelas kita akan sangat ramai dengan
fansnya nanti haha” salah satu murid memujinya.
“biar
saja, nanti kan aku juga bisa foto sepuasnya dengan Mingyu tanpa halangan”
sahut murid yang lainnya.
“Nami,
aku ke kamar mandi dulu ya” kata Haera.
“ohh
okee jangan lama-lama” jawab Nami.
Sebenarnya
Haera tidak ingin ke kamar mandi, tapi dia ingin pergi melihat member Seventeen
sekarang berada dimana.
“mereka
sekarang lagi dimana ya?” Haera melihat-melihat ke sekitar.
“ah
pasti mereka latihan di gymnasium, aku harus kesana” Haerapun pergi ke
gymnasium sekolah.
Tinggal
10 langkah lagi Haera sampai di gymnasium sekolah, tapi Haera mengurungkan
niatnya untuk kesana. Karena dia takut nanti malah bertemu Mingyu tidak
sengaja, Haera sudah tau pasti kalau ketemu dengannya pasti Mingyu akan
menanyai banyak hal kepada Haera. Dan itu akan membuat Haera kesal.
Haera
menyender di tembok dengan kepala yang menatap ke lantai.
“aku
harus bagaimana? Aku sangat penasaran, tapi aku takut untuk melangkahkan kakiku
kesana. Apa aku kembali ke kelas saja? Ne, aku tidak mau Nami mencurigaiku..”
Haerapun mengangkat kepalanya.
“omo!”
Haera tampak terkejut karena saat ini ada laki-laki menatapnya di depannya.
Laki-laki itu mempuyai mata yang sipit, memakai jas hitam, berambut blonde dan
dia juga tersenyum ketika melihat Haera.
- To Be Continued -
Part 6 aku selesai aku publish, gimana? ceritanya nambah ga jelas ya? atau bosen, seru, menarik atau gimana? beri pendapatnya dong biar semangat ngelanjuttinnya hehe. kalau kata-katanya masih baku atau ga jelas mohon dimaafkan karena ini juga baru pertama kali nulis cerita pendek atau FanFiction :')
ohh ya makasih untuk yang udah mau baca, kritik dan sarannya jangan lupa :) dan Tunggu Part 6nya di publish ya...
Gomawo ^^