Detail- detail Arsitektur (Lotte World Tower)
(sumber: data pribadi)
v Konsep
Desain
•
Desain
Lotte World Tower diklaim mengambil bentuk estetika modern yang terinspirasi
dari keramik, porselen, dan Kaligrafi Korea.
• Bentuk meruncing dan ramping dari Lotte World
Tower menggambarkan topografi pegunungan bebatuan Seoul.
v
Pondasi
• Untuk membangun Lotte World Tower, sebanyak 108 tiang dengan
panjang 30 meter dan diameter sebesar 1 m dipasang di atas lapisan tanah keras
sebagai tumpuan penguat, dan rakit sepanjang 72 (71.7) m x 72 m dengan
ketebalan 6.5 m dan volume 31,203m³ dipasang sebagai pondasi.
• Pondasi masif ini terdiri
dari 4.200 ton tulangan baja, termasuk yang
memiliki diameter 5.1 cm, dan 80.000 ton beton berkekuatan tinggi.
• Pondasi ini jauh lebih tebal daripada yang digunakan untuk
Burj Khalifa (yang mana memiliki tebal 3,7 meter) dan menggunakan 2,5 kali
lebih banyak beton serta mampu menangani 750,000t beban vertical yang
dihasilkan tower.
• Pondasi ini dicetak didalam cetakan selama 30 jam dengan menggunakan
5,300 truk
pengaduk beton ready-mix. Beton berkekuatan tinggi
dan panas yang sangat rendah dengan kekuatan mencapai 50MPa-80MPa digunakan
sebagai campuran pondasi sama seperti mega kolom, core walls dan flat slab.
v Kolom
& Core walls
• Sistem struktur tower ini terbuat dari sistem struktur yang
tahan gempa dan tahan terhadap beban lateral. Struktur tahan gempanya terdiri
dari core wall, 8 mega kolom dan deck slab dengan batang baja.
• Core walls teletak pada bagian tengah bangunan yang menerus hingga ke lantai 123,
sementara
8 kolom mega diletakkan disekeliling
bangunan. Core walls menangani 60 % dari beban Tower, sementara 40% sisanya
ditangani oleh mega kolom.
• Selanjutnya, sistem struktur tahan beban lateral pada bangunan
ini terdiri atas outriggers dan belt truss yang dipasang pada lantai 39 sampai
44, 72 sampai 76 dan 104 sampai 107 (lantai
mekanik, perlindungan, sky lobby dan area fasilitas hotel).
• Disamping itu digunakan
pula struktur diagrid pada bagian teratas bangunan (lantai 102 ke atas
yang berisi kantor, museum, dan ruang
observasi.
• Rangkaian belt truss menyalurkan struktur diagrid ke
konfigurasi kolom di lantai hotel. begitupula kolom di lantai hotel ke mega
kolom ke lantai officetel dan kantor. Hanya dua tingkat outriggers yang mengikat sekeliling mega kolom ke inti
beton yang dibutuhkan untuk mengendalikan pergerakan horizontal dan vertical
pada bangunan sebagai akibat dari beban angin. 3.3 m x 3.3 m mega kolom pada
lantai dasar sedikit kecil dibandingkan bangunan dengan tinggi hampir sama
dengan lainnya, namun hal ini terbilang tetap memenuhi syarat.
v Pelat
lantai
• Menempati sebagian besar menara (dari lantai 2 sampai lantai
ke- 86), lantai kantor, pusat perbelanjaan dan officetel menggunakan pelat
lantai yang terbuat dari batang baja dengan sistem dek slab-on-truss, sedangkan
lantai hotel (dari lantai 87 sampai 101) menggunakan sistem dek flat slab
ketebalan 225∼300mm dengan drop panel di sekitar kolom. Untuk bagian teratas bangunan yang
berisi kantor, museum, dan ruang
observasi, digunakan pula pelat lanrai yang terbuat dari batang baja dengan
sistem dek slab - on – truss. Sedangkan lantai pada basement hingga lantai 1
terbuat dari beton bertulang.
• Meskipun bentuk bangunan yang meruncing menyebabkan
kompleksitas struktural yang menantang, namun desain struktur bangunan ini
terbilang efektif untuk meminimalkan beban angin.
Sumber: