# IKLIM
TROPIS & PERENCANAAN ARSITEKTUR
Iklim Tropis adalah iklim dimana panas merupakan masalah yang dominan yang pada
hampir keseluruhan waktu dalam satu tahun bangunan “bertugas” mendinginkan
pemakai, dari pada menghangatkan dan suhu rata-rata pertahun tidak kurang dari
200C (Koenigsberger. 1975:3).
Menurut Lippsmiere, iklim tropis Indonesia
mempunyai kelembaban relatif (RH) yang sangat tinggi (kadang-kadang mencapai
90%), curah hujan yang cukup banyak, dan rata-rata suhu tahunan umumnya
berkisar 230C dan dapat naik sampai 380C pada musim “panas”. Pada iklim
ini terjadi sedikit sekali perubahan “musim” dalam satu tahun, satu-satunya
tanda terjadi pergantian musim adalah banyak atau sedikitnya hujan, dan
terjadinya angin besar. Karakteristik warm humid climate (iklim
panas lembab) adalah sebagai berikut (Lippsmiere. 1980:28) :
·
Landscape, rain forest (hutan hujan) terdapat sepanjang pesisir
pantai dan dataran rendah daerah ekuator.
·
Kondisi tanah, merupakan tanah merah atau coklat yang tertutup rumput.
·
Tumbuhan, zona ini tumbuhan sangat bervariasi dan lebat sepanjang tahun.Tumbuhan
tumbuh dengan cepat karena pengaruh curah hujan yang tinggi dan suhu udara yang
panas.
·
Musim. Terjadi sedikit perbedaan musim. Pada bulan “panas” kondisi panas dan
lembab sampai basah. Pada belahan utara, bulan “dingin” terjadi pada
Desember-Januari, bulan”panas” terjadi pada Mei sampai Agustus. Pada belahan
selatan bulan “dingin” terjadi pada April sampai Juli, bulan “panas” terjadi
pada Oktober sampai Februari.
·
Kondisi langit, hampir sepanjang tahun keadaan langit berawan. Lingkungan awan berkisar
60%-90%. Luminance (lumansi) maksimal bisa mencapai 7000 cd/m2
sedangkan luminasi minimal 850cd/m2.
·
Radiasi dan panas matahari, pada daerah tropis radiasi matahari
dikategorikan tinggi. Sebagian dipantulkan dan sebagian disebarkan oleh selimut
awan,meskipun demikian sebagian radiasi yang mencapai permukaan bumi mempunyai
dampak yang besar dalam mempengaruhi suhu udara.
·
Temperatur udara, terjad fluktuasi perbedaan temperatur harian
dan tahunan.Rata-rata temperatur maksimum tahunan adalah 30,50C.
temperatur rata-rata tahunan untuk malam hari adalah 250C tetapi umumnya
berkisar antara 21-270C. sedangkan selama siang hari berkisar 27-320c.
kadang-kadang lebih dari 320C.
·
Curah hujan sangat tinggi selama satu tahun, umumnya menjadi sangat tinggi dalam beberapa
tahun tertentu. Tinggi curah hujan tahunan berkisar antara 2000-5000 mm, pada
musim hujan dapat bertambah. Sampai 500 mm dalam sebulan. Bahkan pada saat
badai bisa mencapai 100 mm per jam.
·
Kelembaban, dikenal sebagai RH (Relative humidity), umumnya rata-rata
tingkat kelembaban adalah sekitar 75%, tetapi kisaran kelembabannya adalah 55%
sampai hampir 100%. Absolute humidity antara 25-30 mb.
·
Pergerakan udara, umumnya kecepatan angin rendah, tetapi angin
kencang dapat terjadi selama musim hujan. Arah angin biasanya hanya satu atau
dua.
·
Karakteristik khusus, tingginya kelembaban mempercepat pertumbuhan
alga dan lumut, bahan bangunan organik membusuk dengan cepat dan banyaknya
serangga. Evaporasi tubuh terjadi dalam jumlah kecil karena tingginya
kelembaban dan kurangnya pergerakan udara (angin). Rata-rata badai adalah
120-140 kali dalam satu tahun.
Daerah dengan iklim
tropis didunia terdiri 2 jenis, yaitu daerah dengan iklim tropis kering,
sebagai contoh adalah di negara-negara Timur Tengah, Meksiko, dan sekitarnya,
serta daerah dengan iklim tropis lembab, yang terdapat pada sebagian besar
negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, walaupun untuk beberapa daerah di
Indonesia, misalnya beberapa bagian pulau Nusa Tenggara mengarah pada kondisi
tropis kering. Berikut ciri-ciri dari iklim tropis kering dan iklim tropis lembab
:
- Ciri-ciri iklim tropis kering:
1. Kelembaban rendah
2. Curah hujan rendah
3. Radiasi panas langsung tinggi
4. Suhu udara pada siang hari tinggi dan pada malam
hari rendah (45o dan -10oCelcius)
5. Jumlah radiasi maksimal, karena tidak ada awan.
6. Pada malam hari berbalik dingin karena radiasi
balik bumi cepat berlangsung (cepat dingin bila dibandingkan tanah
basah/lembab).
7. Menjelang pagi udara dan tanah benar-benar
dingin karena radiasi balik sudah habis. Pada siang hari radiasi panas tinggi
dan akumulasi radiasi tertinggi pukul 15.00. Sering terjadi badai angin pasir
karena dataran yang luas.
8. Pada waktu sore hari sering terdengar suara
ledakan batu-batuan karena perubahan suhu yang tiba-tiba drastis.
9. Di daerah benua atau daratan yang cukup luas,
banyak terdapat gurun pasir karena di tempat itu jarang terjadi hujan, bahkan
dapat dikatakan tidak terjadi sama sekali, karena angin yang melaluinya sangat
kering, tidak mengandung uap air. Uap air yang terkandung di udara sudah habis
dalam perjalanan menuju ke pedalaman benua itu, atau juga karena terhalang oleh
daratan tinggi atau gunung, sehingga daerah itu menjadi sangat panas dan tidak
ada filter pada tanah dari sengatan sinar matahari, yang mengakibatkan bebatuan
hancur menjadi pasir. Suhu di padang pasir dapat mencapai 50o C hingga 60o C di siang hari, dan di malam hari dapat
mencapai -1o C.
Strategi perancangan
bangunan pada iklim tropis kering yaitu :
-
Mempergunakan
bahan-bahan dengan time lag tinggi agar panas yang diterima siang hari dapat
menghangatkan ruangan di malam hari. Konduktivitas rendah agar panas siang hari
tidak langsung masuk ke dalam bangunan. Berat jenis bahan tinggi, dimensi tebal
agar kapasitas menyimpan panas tinggi.
-
Bukaan-bukaan dinding
kecil untuk mencegah radiasi sinar langsung dan angin atau debu kering masuk
sehingga mempertahankan kelembaban.
-
Memperkecil bidang
tangkapan sinar matahari dengan atap-atap datar dan rumah-rumah kecil
berdekatan satu sama lain saling membayangi, jalan-jalan sempit selalu
terbayang. Atap datar juga untuk menghindari angin kencang, karena curah hujan
rendah.
-
Menambah kelembaban
ruang dalam dengan air mancur yang dibawa angin sejuk.
-
Pola pemukiman rapat
dan jalan yang berbelok untuk memotong arus angin
-
Bangunan efisien bila
rendah, masif dan padat.
- Ciri-ciri Iklim Tropis Lembab:
DR. Ir. RM. Sugiyanto, mengatakan bahwa ciri-ciri dari iklim tropis lembab
sebagaimana yang ada di Indonesia adalah:
1.
Kelembaban udara yang tinggi dan temperatur
udara yang relatif panas sepanjang tahun. Kelembaban udara rata-rata adalah sekitar 80% akan mencapai maksimum
sekitar pukul 06.00 dengan minimum sekitar pukul 14.00. Kelembaban ini hampir
sama untuk dataran rendah maupun dataran tinggi.Daerah pantai dan dataran
rendah temperatur maksimum rata-rata 320C. semakin tinggi letak suatu tempat
dari muka laut, maka semakin berkurang temperatur udaranya yaitu berkurang
rata-rata 0,60C untuk setiap kenaikan 100 m. Ciri lainnya adalah curah hujan
yang tinggi dengan rata-rata sekitar 1500- 2500 mm setahun.
2. Iklim
tropis lembab dilandasi dengan perbedaan suhu udara yang kecil antara siang hari dan malam hari,
kelembaban udara yang tinggi pada waktu tengah malam serta cukup rendah pada
waktu tengah hari.
3.
Kecepatan angin rata-rata pada waktu siang hari
dapat digambarkan sebagai memadai untuk kenyamanan, yaitu sekitar 1.0 m/det. Pada waktu musim
hujan yaitu sekitar 2.0 m/det. Pada waktu musim panas akan memberikan gambaran
tersendiri mengenai upaya pencapaian pendinginan pasif bangunan. Sekalipun
terdapat kondisi yang luar batas kenyamanan thermal manusia, sebenarnya
terdapat potensi iklim natural yang dapat mewujudkan terciptanya kenyamanan
dengan strategi lain. Kenyamanan tersebut tercapai dengan interaksi antar
fungsi iklim dengan lingkungan maupun dengan pemanfaatan teknologi.
Strategi perancangan
bangunan pada iklim tropis lembab yaitu :
Kondisi iklim tropis lembab memerlukan
syarat-syarat khusus dalam perancangan bangunan dan lingkungan binaan,
mengingat ada beberapa factor-faktor spesifik yang hanya dijumpai secara khusus
pada iklim tersebut, sehingga teori-teori arsitektur, komposisi, bentuk, fungsi
bangunan, citra bangunan dan nilai-nilai estetika bangunan yang terbentuk akan
sangat berbeda dengan kondisi yang ada di wilayah lain yang berbeda kondisi
iklimnya,Menurut DR. Ir. RM. Sugiyatmo,kondisi yang berpengaruh dalam
perancangan bangunan pada iklim tropis lembab adalah, yaitu :
1. Kenyamanan Thermal
Kenyamanan thermal adalah suatu kondisi thermal yang dirasakan oleh manusia
bukan oleh benda, binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan
dan benda-benda di sekitar arsitekturnya.
·
Kriteria dan Prinsip
Kenyamanan Thermal
Standar internasional mengenai kenyamanan thermal ( suhu) “ISO 7730 : 1994”
”menyatakan bahwa
sensasi thermal yang di alami manusia merupakan fungsi dari 4 faktor iklim
yaitu: suhu udara, radiasi, kelembaban udara, kecepatan angin, serta
faktor-faktor individu yang berkaitan dengan laju metabolisme tubuh, serta
pakaian yang di gunakan.”
Untuk mencapai
kenyamanan thermal haruslah di mulai dari Kualitas udara di sekitar kita yang
harus memiliki kriteria :
1. Udara di sekitar rumah tinggal tidak mengandung
pencemaran yang berasal dari asap sisa pembakaran sampah, BBM, sampah industru,
debu dan sebagainya.
2. Udara tidak berbau, terutama bau badan dan bau
dari asap rokok yang merupakan masalah tersendiri karena mengandung berbagai
cemaran kimiawi walaupun dalam variable proporsi yang sedikit.
Prinsip dari pada
kenyamanan thermal sendiri adalah, teciptanya keseimbangan antara suhu
tubuh manusia dengan suhu tubuh sekitarnya.
2. Sirkulasi udara
Prinsip upaya perancangan bangunan pada daerah beriklim tropis yang benar
harus mempertimbangkan pemanfaatan sebanyak mungkin kondisi alam, diantaranya
adalah pengupayaan pemikiran penghawaan alami untuk memenuhi kebutuhan udara
dan kelancaran sirkulasi udara pada bangunan tersebut.
3. Penerangan Alami pada Siang Hari
Di Indonesia seharusnya dapat dimanfaatkan
sebaik-baiknya cahaya ini untuk penerangan siang hari di dalam bangunan. Tetapi
untuk maksud ini, cahaya matahari langsung tidak dikehendaki masuk ke dalam
bangunan karena akan menimbulkan pemanasan dan penyilauan, kecuali sinar
matahari pada pagi hari.
4. Radiasi Panas Sinar Matahari.
Disamping memancarkan sinar/cahaya, matahari juga akan mengeluarkan panas.
Panas inilah yang harus ditanggulangi dalam upaya perancangan bangunan,
setidak-tidaknya dikurangi sehingga suhu ruangan bisa sesuai dengan yang
diharapkan.
Beberapa pemikiran
perancangan ruang sebagai upaya untuk mengurangi efek panas yang disebabkan
oleh radiasi panas sinar matahari adalah berdasarkan suatu prinsip memasang
lubang cahaya didaerah bayang-bayang/bias cahaya matahari.
# Bangunan Hemat Energi
Pengertian bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas
dinding dan atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat. Bangunan juga
biasa disebut dengan rumah dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau
infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun
peradabannya. Bangunan memiliki beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah
mengalami penyesuaian sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor,
seperti bahan bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan
estetika.
Penghematan energi atau konservasi energi adalah tindakan mengurangi
jumlah penggunaan energi. Penghematan energi dapat dicapai dengan penggunaan
energi secara efisien dimana manfaat yang sama diperoleh dengan menggunakan
energi lebih sedikit, ataupun dengan mengurangi konsumsi dan kegiatan yang
menggunakan energi. Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya,
serta meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta
kenyamanan. Organisasi-organisasi serta perseorangan dapat menghemat biaya
dengan melakukan penghematan energi, sedangkan pengguna komersial dan industri
dapat meningkatkan efisiensi dan keuntungan dengan melakukan penghemaan energi.
Jadi, Bangunan Hemat Energi adalah bangunan yang tidak terlalu banyak
menggunakan energi dari bumi, dan tidak mencemarkan lingkungan seperti air,
udara, dan tanah. karena jaman sekarang sudah terjadinya pemanasan global
seperti, atmosfer yang bolong, naiknya permukaan air laut di karenakan panasnya
permukaan bumi ini. bukan hanya itu, energi energi di bumi seperti minyak bumi,
pohon, air di bumi sudah banyak sekali pengurangan. maka dari itu arsitektur
sekarang menggunakan konsep Bangunan Hemat Energi untuk mengurangi GLOBALISASI.
Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan pada bangunan yang dapat
meminimalisasi berbagai pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan
lingkungan. Arsitektur hijau meliputi lebih dari sebuah bangunan.
Prinsip dasar arsitektir hijau diantaranya:
·
Hemat energi / Conserving
energy :
Pengoperasian bangunan harus
meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik ( sebisa mungkin
memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan ).
·
Memperhatikan kondisi iklim
/ Working with climate :
Mendisain bagunan harus
berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang
ada.
·
Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru,
agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang
/Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber
daya alam.
·
Tidak berdampak negative
bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut / Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi
tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak
aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
·
Merespon keadaan tapak dari
bangunan / Respect for user : Dalam merancang
bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua
kebutuhannya.Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara
keseluruhan: Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai
kebutuhan bangunan kita.
Manfaat Bangunan Hemat Energi
Penghematan energi dapat menyebabkan berkurangnya biaya, serta
meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, serta
kenyamanan.Penghematan energi adalah unsur yang penting dari sebuah kebijakan
energi. Penghematan energi menurunkan konsumsi energi dan permintaan energi per
kapita, sehingga dapat menutup meningkatnya kebutuhan energi akibat pertumbuhan
populasi.
Contoh Bangunan Hemat Energi
( Building and Construction Academy
(BCA) menjadi sebuah kompleks bangunan yang disebut zero energy building (ZEP)
atau bangunan nol energy )
Disebut nol energi karena bangunan yang dirancang oleh DP Architect itu
memproduksi energi untuk keperluan sehari-hari dengan menggunakan panel tenaga
matahari. Selain menggunakan tenaga matahari sebagai sumber energi, mereka juga
menampung air hujan untuk digunakan sebagai toilet.
Kesimpulan
Pembangunan Bangunan Hemat energi sangat efisien sekali untuk lingkungan
di masa sekarang dan masa yang akan datang, supaya bumi ini tetep terjaga sampe
anak cucu kita. kontruksi hemat energi merupakan salah satu kegiatan Green
Contruction.. Konsep hemat energi ini menghematkan Air, energi listrik,
material bangunan.. Apalagi kita bisa membuat taman yang akan membuat rumah
kita berasa nyaman di saat siang hari di karenakan cukup banyak memiliki
tumbuhan sebagai tanda peduli akan lingkungan.
Bangunan hemat energi sangat membantu kita untuk mengurangi biaya,
meningkatkan kepeduliann atas lingkungan, kemaanan negara atas globlaisasi,
keamanan dan kenyamanan kita dalam menghuni suatu bangunan yang akan kita huni.
Sumber: